Menaker Resmikan BLK Bahasa Jepang di Blitar, Berharap Bisa Tingkatkan Kompetensi PMI

Blitar (beritajatim.com) – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah meresmikan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Perkumpulan Tenaga Kerja Purna dan Keluarga (Pertakina) di Desa Dayu, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Sabtu (23/9/2023). BLK yang diresmikan oleh Ida Fauziah ini merupakan tempat pelatihan atau kursus bahasa Jepang bagi calon Pekerja Migran Indonesia (PMI).

Menakar berharap keberadaan BLK Komunitas Pertakina ini dapat meningkatkan kompetensi para calon PMI yang berasal dari wilayah Kabupaten Blitar dan sekitarnya.

“Kami berharap BLK Komunitas Pertakina dapat meningkatkan kompetensi untuk para PMI, calon PMI dan keluarga PMI di Kabupaten Blitar,” kata Ida Fauziah, Menteri Ketenagakerjaan RI.

Pertakina sendiri merupakan organisasi non-pemerintah yang bergerak di sektor pemberdayaan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang sudah purna. BLK Komunitas Pertakina fokus memberikan pelatihan bahasa Jepang kepada calon PMI di Kabupaten Blitar.

Dengan pelatihan itu, calon PMI memiliki kompetensi bahasa Jepang sebelum berangkat bekerja ke luar negeri. Ida pun berharap BLK ini bisa memberikan manfaat untuk meningkatkan kompetensi calon PMI yang akan berangkat ke luar negeri. “Jadi kalau Senin-Jumat melakukan pelatihan bahasa, di luar itu digunakan untuk meningkatkan kompetensi UKM masyarakat sekitar,” ujarnya.

Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Blitar, Tavip Wiyono mengatakan BLK Komunitas merupakan sebuah lembaga untuk mempermudah pelayanan masyarakat dalam mendapatkan keterampilan.

Menurutnya, saat ini ada 17 BLK Komunitas di Kabupaten Blitar. “BLK Komunitas juga ada yang di pondok pesantren. Hari ini tadi, Menaker meresmikan dua BLK Komunitas di Kabupaten Blitar, yaitu di Pertakina Nglegok dan Ponpes di Kanigoro,” katanya.

Dikatakannya, tren PMI di Kabupaten Blitar masih banyak peminatnya. Pada 2023 ini, ada sekitar 2.600 PMI di Kabupaten Blitar. “Sampai sekarang PMI masih banyak diminati di Kabupaten Blitar. Jumlah masyarakat yang bekerja ke luar negeri masih sangat banyak,” tutupnya. (owi/kun)