Politik Pemerintahan

Relokasi Warga Terdampak Tanah Gerak

Tim Kementerian LHK Segera Tinjau Lahan Pembangunan Huntara di Ponorogo

Kalaksa BPBD Ponorogo Sapto Djatmiko. (Foto/Dok.Beritajatim.com)
Kalaksa BPBD Ponorogo Sapto Djatmiko. (Foto/Dok.Beritajatim.com)

Ponorogo (beritajatim.com) – Tim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan ke Kabupaten Ponorogo. Kedatangan mereka ke bumi reog, untuk melakukan peninjauan lahan milik Perhutani di Petak 149 Lunggur Jati Desa Tumpuk Kecamatan Sawoo.

Lahan itu, rencananya bakal dibangun hunian sementara (huntara) untuk 139 warga RT 001 RW 001 Dusun Sumber Desa Tumpuk yang terdampak oleh tanah gerak beberapa waktu yang lalu. “Diperkirakan minggu depan, tim dari Kementerian LHK meninjau lahan milik Perhutani yang akan dijadikan lokasi pembangunan huntara,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Ponorogo Sapto Djatmiko, Jumat (19/5/2023).

Tim verifikasi dari Perhutani dan KLHK itu terjun langsung ke lokasi. Mengamati secara langsung lahan yang akan dibangun huntara itu. Tim itu juga akan menghitung jumlah pohon milik Perhutani yang nantinya akan ditebang “Meninjau langsung ke lokasi, termasuk menghitung jumlah pohon yang akan ditebang,” katanya.

BACA JUGA:
BPBD Ponorogo Tinjau Pembangunan Huntara Warga Terdampak Longsor Gunung Banyon

Tinjauan tim dari pusat ini menjadi tanggungjawab Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo. Oleh karena itu, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Ponorogo yang juga sebagai ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) , Agus Pramono, untuk segera menyiapkan anggaran tim ini sebesar Rp 200 hingga 300 juta.

Anggaran ratusan juta itu bisa diambil dari dana Belanja Tidak Terduga (BTT). Setelah semua proses yang dilalui selesai, baru tempat tersebut akan dibangun huntara. Sementara untuk anggaran pembangunan huntara, merupakan kewenangan dari Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indarparawansa.

BACA JUGA:
Warga Ponorogo Terdampak Tanah Gerak Bertahan di Pengungsian

Pemkab Ponorogo hanya bertanggungjawab untuk menyiapkan lahan. Setidaknya akan ada 42 unit huntara yang rencananya dibangun. “Huntara akan dibangun oleh Bu Gubernur Khofifah,” kata mantan Kepala Dinas Pariwisata itu.

Untuk diketahui, pada tanggal 26 Februari 2023 lalu, terjadi bencana tanah gerak di Dusun Sumber Desa Tumpuk Kecamatan Sawoo. Akibat dari peristiwa tanah gerak itu, 139 orang akhirnya mengungsi ke tempat yang lebih aman. [end/suf]

Apa Reaksi Anda?

Komentar