Pendidikan & Kesehatan

Ramah Disabilitas

Unesa Dapat Dua Penghargaan dari Kemendikbudristek

Unesa menerima penghargaan dalam Anugerah Merdeka Belajar 2023 di Yogyakarta
Unesa menerima penghargaan dalam Anugerah Merdeka Belajar 2023 di Yogyakarta

Surabaya (beritajatim.com) – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) mendapatkan dua penghargaan dari Kemendikbudristek. Unesa dinilai menjadi kampus yang peduli dan ramah terhadap penyandang disabilitas.

Sekjen Kemendikbudristek Suharti mengungkapkan, ada 57 kampus yang menerima penghargaan di berbagai kategori dan sub-kategori. Kurasi dengan indikator jelas dan ketat diterapkan untuk memilih setiap penerima anugerah.

Unesa sendiri memperoleh penghargaan subkategori perguruan tinggi peduli disabilitas dan perguruan tinggi akademik penyelenggara program Merdeka Belajar Kampus Merdeka Mandiri.

“Penghargaan ini diberikan berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi disertai bukti implementasi berdasarkan hasil verifikasi belakangan ini dari Inspektorat Jenderal sebagai satuan kerja yang bertanggungjawab,” kata Suharti ditulis Rabu (31/5/2023).

Sementara Rektor Unesa Prof Nurhasan menyampaikan terima kasih atas apresiasi atas penghargaan tersebut. Menurutnya, sejak awal Unesa memang hadir untuk memberikan pendidikan yang ramah bagi putra-putri tanah air, baik itu disabilitas maupun non-disabilitas.

Atas komitmen itulah, Unesa berusaha melahirkan berbagai terobosan layanan pendidikan yang inklusif. Upaya itu bisa dilihat lewat program studi (prodi) Pendidikan Luar Biasa (PLB) yang kemudian diperkuat lagi dengan Pusat Studi dan Layanan Disabilitas (PSLD) yang belakangan menjadi Direktorat Disabilitas.

BACA JUGA: Tiga Mahasiswa FIP Unesa Dibebaskan Skripsi, Kok Bisa?

Sedangkan Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Kemahasiswaan dan Alumni, Madlazim mengatakan jika pihaknya terus memfasilitasi mahasiswa untuk ikut mata kuliah di perguruan tinggi lain, mengikuti magang di dunia usaha dan industri (dudi) dan lembaga pemerintahan. Selain itu juga lewat program pengabdian kepada masyarakat salah satunya KKN tematik.

“KKN-MBKM ini kami rancang dalam bentuk lima tema utama yaitu proyek di desa, proyek independen, kewirausahaan, asistensi mengajar dan studi independen. Tujuan kami memberikan kesempatan untuk mengembangkan potensinya lebih luas. Program lainnya yaitu PLP, riset, magang dan sebagainya,” kata Madlazim. [ipl/suf]


Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks



Apa Reaksi Anda?

Komentar