Malang (beritajatim.com) – Kekinian, banyak bermunculan perkumpulan atau komunitas yang menyatukan berbagai profesi.
Seperti Komunitas Scrum Malang, yang menjadi tempat berkumpulnya para pegiat Agile Software Development, terutama para pegiat framework Scrum.
“Komunitas ini terbentuk di Malang pada bulan November 2016. Hingga saat ini, kegiatan komunitas ini berfokus pada pendalaman teori Agile serta implementasinya di lapangan dengan berbagai format, seperti lean coffee, seminar, webinar, dan study group,” terang Misbakhul Mustofin, perwakilan Komunitas Scrum Malang.
Tak hanya menjadi tempat bertukar pikiran dan pengalaman, komunitas tersebut juga menyediakan kelas edukasi.
“Kita baru selesai Study Group Batch 1 dengan fokus membahas Scrum Guide. Dan saat ini sedang proses rekap materinya untuk dishare ke masyarakat umum melalui instagram,” papar dia.
Tantangan terbesar dalam membangun komunitas adalah konsistensi. Karena komunitas Scrum Malang bukanlah fokus utama bagi para anggota, maka cukup banyak hambatan ketika akan melakukan sebuah kegiatan atau program.
Ke depan, pihaknya berencana menambah program-program yang lebih eksklusif yang menyasar kalangan atau profesi tertentu, misalnya seperti Software Engineer, DevOps Engineer, HR, Marketing, dst.
“Dengan harapan topik pembahasan bisa lebih tajam dan aplikatif,” imbuh dia.
Mereka juga akan berusaha tetap konsisten menjadi wadah untuk bertumbuh bagi para pegiat Agile Software Development dan terus beradaptasi dengan kebutuhan dan kondisi terkini.
“Kami berharap, komunitas Scrum Malang bisa terus memberikan manfaat baik bagi sekitar, terutama dalam hal Agile Software Development,” tandas dia. (ted)
===========
Konten Kerjasama beritajatim.com dengan Ngalup Collaborative Network
Ngalup Coworking Space yang saat ini bertransformasi menjadi Ngalup Collaborative Network, adalah wadah bagi para talent, stakeholders, dan berbagai lini bisnis untuk kolaborasi dan berjejaring. Kami menyadari kebutuhan akan perubahan dan tantangan zaman yang semakin berkembang, menjadikan Ngalup tidak hanya sebagai tempat melainkan fasilitator.
Komentar