Sampang (beritajatim.com) – Miris melihat kondisi nenek Sumari (83) warga Dusun Poteran, Desa Dharma Camplong, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang. Nenek sebatang kara ini tinggal di gubuk reyot dan hanya bisa mengumpulkan barang bekas lalu dijual guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Nenek Sumari, setiap hari menyusuri jalan desa untuk mencari barang bekas seperti botol dan gelas air mineral. Bermodal karung, ia mulai mengumpulkan barang bekas tersebut lalu dibawa pulang. Setelah terkumpul satu karung penuh kemudian dijual dan hasilnya untuk membeli beras.
“Ada seorang nenek sebatang kara yang tinggal di gubuk,” kata Aipda Liwail Amri, anggota Polres Sampang, Kamis (27/3/2023).
Nenek Sumari, tinggal gubuk yang terbilang sangat memprihatinkan. Sebab, dinding gubuk itu terbuat dari seng dan barang bekas serta hanya disanga dengan bambu. Jika terjadi hujan, gubuk nenek Sumari ini bocor. Yang lebih miris lagi, gubuk tersebut tanpa ada penerangan listrik.
“Kasihan sekali nenek Sumari, ia hidup sebatang kara dengan kondisi yang memprihatinkan,” imbuhnya.
BACA JUGA:
Tidak Ada Pawai Kemerdekaan di Sampang, Tidak Ada Anggaran
Terpisah, menurut warga setempat yang engan disebutkan identitasnya, mengaku iba melihat kondisi nenek Sumari. Selama ini nenek Sumari tidak pernah tersentuh oleh bantuan dari pemerintah.
“Harapan kami yang melihat langsung kondisi nenek Sumari ini semoga menjadi perhatian pemerintah agar meringankan beban hidup nenek sebatang kara tersebut,” pungkasnya. [sar/but]
Komentar