Apakah Masturbasi atau Onani Membatalkan Puasa? Simak Hukumnya dalam Islam

Surabaya (beritajatim.com) – Mungkin masih banyak masyarakat yang bertanya-tanya perihal hukum masturbasi atau onani. Terlebih jika dilakukan pada bulan Ramadan. Lantas apakah masturbasi dapat membatalkan puasa?

Masturbasi sendiri merupakan aktivitas bersenggama yang dilakukan tanpa berhubungan badan. Hal ini bisa dilakukan sendiri oleh pria maupun wanita. Adapun hal ini bisa dilakukan secara sengaja maupun tidak.

Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa mansturbasi dapat membatalkan puasa. Namun, tak sedikit juga yang menganggap sebaliknya.

Secara fiqih puasa disebutkan bahwa memang ada beberapa hal yang dapat membatalkan puasa. Salah satu di antaranya ialah bersenggama. Meski tidak sampai keluar sperma, tetapi hal ini tetap membuat puasa seseorang batal.

Terlepas dari masturbasi atau hal lainnya, apabila seseorang dengan sengaja mengeluarkan mani. Maka puasanya tetap dianggap batal.

Namun, apabila keluarnya sperma bukan karena faktor kesengajaan, misalnya karena mimpi. Maka puasanya tersebut sah dan boleh dilanjutkan hingga waktu berbuka. Meski begitu, sebaiknya ketika terbangun maka perlu untuk segera membersihkan diri, terlebih pada area kemaluan.

Selain itu tetap harus perbanyak istigfar atau melaksanakan salat Taubat. Tidak ketinggalan pula untuk meng-qadha usai bulan Ramadan. Namun karena hal ini tanpa kesengajaan, jadi tidak perlu membayar denda atau kafarat, seperti membebaskan budak, memberi makan fakir miskin, atau lainnya.

Perlu diketahui juga bahwa masturbasi memang pada dasarnya aktivitas yang dilarang dalam Islam. Hal ini karena masturbasi dianggap perbuatan yang menyimpang. Terlebih juga dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan.

Beberapa dampak masturbasi bagi kesehatan di antaranya ialah membuat ejakulasi tertunda, sensitivitas seksual menurun, memicu stress, depresi, hingga berisiko terkena kanker prostat. (fyi/ian)