Politik Pemerintahan

Pengamat Politik Universitas Jember Prediksi Suara Demokrat di Jatim Tergerus

Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY saat berkunjung ke Pamekasan, dalam rangka Safari Ramadhan 1444 Hijriah, Rabu (12/4/2023).

Jember (beritajatim.com) – Muhammad Iqbal, pengamat komunikasi politik Universitas Jember di Kabupaten Jember memprediksi peeolahan suara Partai Demokrat di Jawa Timur akan tergerus. Demokrat akan berusaha mendorong Khofifah Indar Parawansa menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.

Iqbal memperkirakan tidak semua pemilih Demokrat setuju dengan keputusan partai meninggalkan Koalisi Perubahan dan bergabung dengan koalisi pendukung Prabowo Subianto. “Selama sembilan tahun, Partai Demokrat nyaris total menjalankan fungsi oposisi terhadap pemerintahan Jokowi. Demokrat gencar menguatkan basis kader dan simpul pemilihnya dengan mengidentifikasi jiwa, prinsip etik dan strategi partai adalah gelora perubahan,” katanya.

Pemilih Partai Demokrat di Jatim berpotensi mengalami kekecewaan karena perubahan sikap tersebut. “Demokrat kini malah mendukung Koalisi Indonesia Maju yang jelas-jelas sangat pro kebijakan pemerintahan Jokowi. Atas dasar itu, bisa jadi suara elektoral Demokrat di Jawa Timur malah makin tergerus dan minim efek ekor jas ketika mendukung Prabowo sebagai calon presiden,” kata Iqbal, Selasa (26/9/2023).

Demokrat diperkirakan akan bermanuver menyodorkan Gubernur Jatim Khofifah menjadi pendampng Prabowo. Namun Iqbal mengingatkan, kemenangan Khofifah dalam Pilkada Jatim 2018 merupakan hasil kerja mesin koalisi partai Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Hanura, PBB dan Nasdem. Saat itu Khofifah berhadapan dengan duet Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno yang diusung PKB, Gerindra, PDIP, Perindo dan PKS.

“Artinya, konstelasi parpol Pilkada Jatim 2018 sudah sangat berubah dibandingkan konstelasi Pilpres 2024. Secara basis elektoral sebetulnya, dukungan suara pemilih di Jatim kepada Khofifah tidak otomatis positif bisa dikonversikan dalam bentuk dukungan untuk Pilpres 2024,” kata Iqbal.

Namun Iqbal mengakui Jatim tetap akan menjadi arena tempur paling sengit dalam Pilpres 2024. “Demokrat, tentu tak akan diam untuk memaksimalkan peran Wakil Gubernur Emil Dardak yang merupakan kader utama di Jawa Timur,” kata Iqbal, Selasa (26/9/2023).

Sementara itu, jejaring mesin politik PKB bergerak sampai ke desa setelah Muhaimin Iskandar menjadi kandidat wakil presiden mendampingi Anies Baswedan. “Tentu PKB makin progresif memperkuat basis dukungan kultural dari pemilih kalangan NU,” kata Iqbal. [wir]


Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks



Apa Reaksi Anda?

Komentar