Surabaya (beritajatim.com) – Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) menyerukan pendapatnya melalui sosial media mengenai vaksin merah putih. Unair yang menjadi salah satu penggagas vaksin merah putih saat ini tengah melakukan penelitian dan pengembangan.
Tak hanya itu, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi Unair karena telah membuat vaksin merah putih.
“Anda banggalah karena Universitas Airlangga dengan programnya membuat vaksin dengan activated platform yang sudah masuki tahap yang bagus, kita harap Mei atau Juni tahun depan akan bisa produksi, agar dapat mengurangi impor,” kata Luhut saat memberi sambutan sekaligus pengantar pembuka PKKMB Universitas Airlangga, Amerta, Selasa (31/8/2021).

Trending Twitter soal vaksin, Presiden BEM Unair, Muhammad Risyad Fahlefi menyampaikan bahwa trending topic twitter ini bagian dari Gerakan Sosial mahasiswa Unair untuk menunjukkan komitmen dan dukungannya terhadap segenap dosen, para peneliti, dan semua pihak yang terkait dengan pengembangan vaksin merah putih ini.
“Kita semua tentu berharap agar pemerintah turut serta terlibat aktif dalam membantu proses penelitian dan pengembangan ini, sehingga Indonesia dapat mengurangi impor ketergantungan dengan negara lain,” kata Risyad kepada beritajatim.com, Kamis (2/9/2021).
Seperti yang telah disampaikan Sri Mulyani dalam jumpa pers APBN bahwa Indonesia per 19 Juli setidaknya telah mengimpor 143 juta dosis vaksin, yang diantaranya adalah sinovac, sinopharm, aztrazeneca, dan moderna. Vaksin tersebut diimpor dari beberapa negara salah satunya adalah China dan Amerika Serikat.
Sedangkan vaksin karya anak bangsa sendiri, vaksin Merah Putih juga turut dikembangkan oleh beberapa perguruan tinggi dan lembaga lainnya seperti Eijkman, Unair, UGM, ITB, dan UI.
Sejauh ini pengembangan vaksin Merah Putih di Unair sendiri sudah melalui uji klinis pada hewan Macaca (spesies monyet) yang diupayakan akan diproduksi massal dengan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia.
“Gerakan sosial melalui twitter harapannya juga dapat menarik perhatian masyarakat luas,” ucap Risyad.
Dia berharap agar masyarakat juga tahu bahwa terdapat vaksin merah putih karya anak bangsa yang juga membutuhkan dukungan dari masyarakat agar proses perizinan, pendanaan, fasilitas yang didapat juga didapatkan dari pemerintah.
“Semoga saja penelitian dan pengembangan yang juga dilengkapi oleh gerakan sosial ini dapat menjadi perhatian pemerintah untuk political will atau kebijakan yang berpihak pada karya anak bangsa”, pungkasnya.(asg/ted)
Komentar