Pendidikan & Kesehatan

BPJS Ketenagakerjaan Beberkan Manfaat BP Jamsostek

Anggoro Eko Cahyo, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan (Foto: Istimewa)
Anggoro Eko Cahyo, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan (Foto: Istimewa)

Malang (beritajatim.com) – Musibah kebakaran dialami Depo Pertamina yang ada di Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat malam (3/3/2023 lalu. Api melalap rumah warga di sekitar, ada setidaknya 17 korban jiwa dan 51 lainnya luka-luka. Atas peristiwa tersebut BPJS Ketenagakerjaan pun secara sigap menerjunkan tim Layanan Cepat Tanggap (LCT).

LCT lantas mengidentifikasi peserta yang menjadi korban kebakaran. Dari hasil LCT, diketahui ada 6 korban yang merupakan peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan. Terdiri atas 3 orang pekerja Penerima Upah (PU) sementara dan 3 orang lain pekerja informal atau Bukan Penerima Upah (BPU). Kemudian telah dilakukan proses verifikasi untuk kepastian para korban masuk pada kecelakaan kerja.

Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Malang, Widodo, mengucapkan duka cita mendalam atas tragedi kebakaran Depo milik Pertamina yang terletak di Plumpang. Hal itu disampaikannya setelah BPJS Ketenagakerjaan Pusat dengan sigap menerjunkan tim Layanan Cepat Tanggap (LCT) guna mengidentifikasi peserta yang turut menjadi korban.

“Saya mewakili keluarga besar BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Malang Raya turut berduka atas insiden yang menimpa Depo Pertamina di Plumpang. Semoga korban yang mengalami luka-luka segera pulih. Dan untuk korban yang meninggal, semoga dari pihak keluarga diberikan kesabaran serta ketabahan,” kata Widodo, Senin (6/3/2023).

Atas kejadian tersebut Widodo pun mengimbau pada masyarakat untuk bergabung sebagai peserta BPJamsostek. Mengingat gerak cepat dari LCT akan sangat membantu dari keluarga korban.

“Pada seluruh warga, terkhusu yang ada di Malang Raya, baik pekerja di lembaga formal maupun informal yang masih belum menjadi peserta BPJamsostek untuk segera bergabung. Dengan program ini masyarakat bisa terlindungi program jaminan sosial BPJamsostek,” sambung Widodo.

Himbauan kepala BPJS Ketenagakerjaan Malang
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Malang

Widodo menjelaskan bahwa BPJamsostek diberi amanah oleh Undang-undang untuk menyelenggarakan 5 program jaminan sosial ketenagakerjaan. “Ada lima program kami yakni Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), Jaminan Pensiun (JP), dan Jaminan Kematian (JKM).

Terpisah Anggoro Eko Cahyo, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan terjun langsung ke seorang peserta yang mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Pertamina Jaya Jakarta. Peserta tersebut merupakan Pusat Layanan Kecelakaan Kerja (PLKK) BPJS Ketenagakerjaan.

Anggoro turut mengucapkan duka yang mendalam atas insiden kebakaran. Dia menjelaskan bahwa pihaknya hadir sebagai wujud dan bentuk tanggung jawab negara hadir untuk melindungi seluruh pekerja Indonesia

“Kami datang mengunjungi salah satu peserta yang juga menjadi korban. Kami hendak memastikan peserta mendapatkan perawatan yang terbaik sehingga dapat segera pulih. Saya mewakili manajemen BPJS Ketenagakerjaan mengucapkan duka yang mendalam atas insiden kebakaran yang terjadi pada hari Jum’at lalu,” ujar Anggoro.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) memberi perlindungan untuk peserta. Utamanya dari risiko kecelakaan kerja termasuk ketika perjalanan menuju atau pada saat kembali dari pekerjaan.

Peserta memperoleh berbagai manfaat diantaranya perawatan tanpa batas biaya sampai yang bersangkutan sembuh. Selanjutnya saat pemulihan, peserta tidak bisa bekerja untuk sementara waktu. BPJS Ketenagakerjaan pun akan memberi santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) dengan besaran 100% upah yang dilaporkan 12 bulan, dan 50% untuk upah selanjutnya sampai sembuh.

“Bagi peserta yang meninggal dunia akibat kecelakaan kerja, BPJS Ketenagakerjaan memberi santunan sebesar 48 kali upah yang dilaporkan. Kami juga memberi beasiswa bagi 2 orang anak, mulai pendidikan dasar sampa8 perguruan tinggi, dengan besar 174 juta Rupiah,” sambung Anggoro.

Anggoro juga mengajak seluruh pekerja untuk mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Menurutnya, musibah bisa terjadi kapan dan dimana saja termasuk ketika bekerja.

“Inilah wujud negara hadir, saya mengajak para sahabat para pekerja yang lain, pastikan anda semua mendapatkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan. Perlindungan ini hak konstitusi anda semua sebagai pekerja agar dapat terlindungi,” ajak Anggoro.

Dia pun meminta tim LCT BPJS Ketenagakerjaan untuk melakukan pemantauan pada perkembangan korban. Dia meminta agar terus berkoordinasi dengan pihak terkait apabila terdapat korban tambahan. “Semoga para korban yang dirawat segera pulih dan untuk yang meninggal, keluarganya diberi kekuatan juga ketabahan,” pungkas Anggoro.

Senada dengan Anggooro, Direktur Rumah Sakit Pertamina Jaya Dody Alamsyah Siregar memberi apresiasi pada gerak cepat dan bentuk rasa peduli BPJS Ketenagakerjaan. Menurut Jaya Dody BPJS dapat mengcover perawatan secara menyeluruh.

“Pertama kami ucapkan terima kasih pada BPJS Ketenagakerjaan yang datang mengunjungi korban. Dalam perawatan kami lakukan secara menyeluruh. Sementara pasien sendiri kondisi saat ini mulai nyaman dibandingkan saat pertama masuk. Kami memberi perawatan dan pelayanan dengan baik hingga pasca perawatan. Kami senang sekali karena dari BPJS Ketenagakerjaan mengcover semuanya,” ungkap Dody. [dan/but]

Apa Reaksi Anda?

Komentar

beritajatim TV dan Foto

BPOM RI Segel Jamu Tradisional di Banyuwangi

Korban Pelecehan Harus Berani Lapor

Coba Yuk Spa Kurma di Surabaya

Ketika Melaut Tak Harus Mengantri Solar