Gresik (beritajatim.com) – Kasus pengeroyokan warga hingga babak belur melibatkan pesilat terjadi di wilayah Kabupaten Gresik. Kejadian itu bermula usai kebut-kebutan di Jalan Raya Desa Tenaru, Driyorejo. Enam pesilat mengeroyok warga, tiga diantaranya masih dibawah umur.
Semua pesilat itu yang diamankan polisi yakni YAH (19), MRM (20), MMK (20). Kemudian MDF (17) DAM (17) dan MAM (17). Mereka semua asal Desa Tenaru. Sementara warga berinisial DRP (33) warga asal Desa Cangkir, Kecamatan Driyorejo merupakan korban pengeroyokan.
Kasatreskrim Polres Gresik Iptu Aldhino Prima Wirdhan membenarkan adanya kasus pengeroyokan itu. “keenam pelaku sudah kami amankan, dan mereka ini anggota perguruan silat,” ujarnya, Jumat (12/05/2023).
BACA JUGA:
Klenteng Kim Hin Kiong Gresik Berusia 870 Tahun, Salah Satu Tertua di Indonesia
Perwira pertama Polri itu menjelaskan kasus berawal keenam pelaku berada di warung kopi di Jalan Raya Desa Tenaru, Driyorejo. Tak berselang lama, pelaku YAH bersama MDF berboncengan mencari makan.
Dalam perjalanan kembali menuju warung kopi sebelumnya, dua pelaku tersebut berpapasan dengan korban yang kebetulan satu arah. Selanjutnya, terjadi kebut-kebutan saling mendahului.
Korban yang berinisial (DRP) tidak terima di dahului kedua pelaku. Kemudian memotong laju kendaraan YAH dan MDF didepan warkop. Mereka terlibat adu mulut sehingga korban memukul YAH. “Korban dan YAH ini saling pukul. Dimana, lokasinya berada di tempat teman-temannya berada, kelima teman YAH ini membantunya kemudian menghajar korban beramai-ramai,” paparnya.
Setelah dikeroyok dengan kepala penuh darah, korban melaporkan kejadian ini ke Polsek Driyorejo. Setelah mendapat laporan tersebut, anggota Reskrim Polsek Driyorejo mengamankan 6 pelaku pengeroyokan. “Yang tiga sudah kita tahan dan tetapkan tersangka. Sementara tiga lainnya kita serahkan shelter anak karena masih dibawah umur,” tandas Aldhino. [dny/kun]
Komentar