Gresik (beritajatim.com) – Dua hari mengawali tahun 2023, petugas Satpol PP Gresik terus mengantisipasi masuknya gelandangan dan pengemis (Gepeng) yang masuk ke kota. Hal ini setelah petugas penegak perda itu mengamankan delapan gepeng berasal dari luar kota.
Untuk meminimalisir keberadaan gepeng itu, petugas Satpol berkeliling ke beberapa ruas jalan di Gresik Kota Baru (GKB) yang menjadi tempat mangkal para gepeng. Satu persatu gepeng diangkut dengan truk Satpol PP. Mayoritas adalah para perempuan. Malahan ada yang sudah berusia lanjut usia.
Saat beraksi mereka membawa karung. Ketika petugas datang, para gepeng ini pasrah, tidak ada perlawanan. Mereka langsung naik sambil membawa karung berwarna putih yang biasa digunakan keliling.
Kepala Dinas Satpol PP Gresik Suprapto mengatakan, setelah diamankan para gepeng itu kemudian dibawa ke Kantor Satpol PP guna pendataan. Hasilnya, dari data identitas para gepeng berasal dari luar Gresik. “Paling banyak dari Bojonegoro, ada lima orang, dua dari Lamongan, dan satu dari Madiun,” ujarnya, Senin (2/1/2023).
Ia menambahkan, terkait dengan ini anggotanya di lapangan akan terus melakukan penyisiran. Dia juga mengatakan bahwa dan operasi ini berdasarkan laporan dari masyarakat. Utamanya di wilayah GKB. Operasi atau razia lebih diintensifkan sesuai dengan penegakan peraturan daerah Kabupaten Gresik nomor 2 tahun 2022 tentang ketentraman dan ketertiban umum.
“Kami berikan pembinaan, peringatan, untuk tidak melakukan aktifitas meminta-minta di kawasan Kota Gresik,” pungkasnya. [dny/suf]
Komentar