Ponorogo (beritajatim.com) – Perempuan yang tewas dengan luka di bibir dan alat kelamin, ternyata baru 4 bulan indekos di Jalan Sinomparijoto Kelurahan Tambakbayan Ponorogo. Hal itu disampaikan oleh Bahtiar, ketua RT di tempat kos itu berada. Bahtiar pun juga belum sempat mengetahui identitas korban. Sebab, kata pemilik kos, KTP korban dibawa kabur oleh suaminya. Di kosan itu, korban bersama dengan ibu dan kakaknya, namun berbeda kamar.
“Korban domisili di kosan itu baru 4 bulan. Nah, kebetulan KTP korban dibawa lari suaminya,” kata Bahtiar saat ditemui beritajatim.com di sekitar TKP, Rabu (08/02/2023).
Bahtiar sebenarnya sudah menegur pemilik kos untuk menertibkan identitas yang indekos di tempatnya. Bahkan Bahtiar juga sering berkunjung dengan Bhabinkamtibmas Kelurahan Tambakbayan untuk mengecek kos-kosan tersebut. Yang bersangkutan (korban) merupakan seorang pengamen dan pemulung.
“Kalau ibu dan kakak korban ini pemulung. Korban sehari-hari ngamen,” katanya.
Bahtiar mengaku tidak mengetahui pasti posisi korban saat tewas di kamar kosnya. Saat mendampingi polisi, Ia mengaku tidak ikut masuk ke dalam kamar. Dia hanya melihat dari luar kamar kos yang pintunya dibuka
“Katanya lukanya di mulut, tetapi ya gak tahu detailnya, karena saya tidak lihat ke dalam kamar,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, warga Kelurahan Tambakbayan pada Rabu pagi digegerkan dengan penemuan perempuan tewas di dalam kamar kos. Perempuan yang diketahui bernama Satirah itu, pertama kali ditemukan tewas oleh ibunya sendiri. Kebetulan, ibu dan kakaknya juga kos di tempat tersebut, namun beda kamar.
“Korban diketahui pertama kali oleh ibunya sendiri, sekitar pukul 04.00 atau subuh,” kata Kapolres Ponorogo AKBP Catur C Wibowo.
Kematian korban diduga dibunuh. Sebab, dalam pemeriksaan oleh polisi ditemukan luka di beberapa tubuh korban. Yakni luka disekitar bibir dan luka di alat kelamin korban. Untuk penyelidikan lebih lanjut, mayat korban dibawa ke ruang jenazah RSUD dr. Harjono Ponorogo. [end/but]
Komentar