Ngawi (beritajatim.com) – Polres Ngawi memeriksa sampel es krim terkait kasus balita di Ngawi meninggal mendadak pada Senin (5/6/2023). Diketahui, balita berinisia AA (3) asal Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, meninggal mendadak usai mengonsumsi es krim.
Kasat Reskrim Polres Ngawi AKP Agung Joko Haryono mengatakan pihaknya sudah mengambil sampel es krim yang dimakan AA sebelum dia meninggal dunia. Ini untuk mengetahui penyebab pasti kematian dari balita tersebut.
“Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, es krim ini dimakan sebelum korban ini meninggal. Ini masih diperiksa di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polda Jatim,” kata Agung saat dihubungi via pesan singkat, Rabu (7/6/2023)
Agung menjelaskan, sejauh ini pihaknya masih mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi. Pihaknya belum bisa meminta keterangan dari orangtua korban lantaran masih berkabung.
Diberitakan sebelumnya, balita perempuan di Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi meninggal mendadak pada Senin (5/6/2023) siang. Balita berinisial AA (3) itu diduga sempat muntah darah sebelum meninggal dunia saat perjalanan ke RS Widodo Ngawi.
Baca Juga:
Balita di Ngawi Meninggal Mendadak, Ada Muntahan Darah
Winarto, tetangga korban mengatakan jika awalnya dia mendengar kabar jika anak kedua dari pasangan Bambang (40) dan Pipit (35) itu meninggal dunia. Dia kaget karena belakangan bocah itu tidak mengalami sakit.
“Kemudian saya tanya-tanya kan, katanya sehabis makan pentol kemudian makan es krim gitu. Terus muntah darah dan saat hendak dibawa ke RS Widodo meninggal. Jadi sampai di RS itu sudah meninggal anak ini. Saya sempat lihat ada muntahan darah gitu di spreinya pas di rumah duka,” kata Winarto, tetangga korban.
Kabar itu langsung sampai ke telinga Polsek Paron. Lantaran, valita itu diduga meninggal dengan cara tak wajar. Polisi yang mendapatkan laporan iru langsung menuju ke rumah korban yang saat itu sudah dimandikan, dikafani, dan sudah disholatkan.
Kedua orangtua korban serta warga sekitar pun sempat tak kooperatif saat Satreskrim Polres Ngawi mencoba melakukan penyelidikan terhadap kematian balita itu. Pun, tim Inafis Polres Ngawi sempat melakukan visum luar.
Baca Juga:
Balita di Sidoarjo Meninggal Karena Dianiaya Pasutri yang Mengasuhnya
Sayangnya, Kapolsek Paron AKP Budiyanto tidak berkenan untuk memberikan keterangan lebih lengkap terkait temuan tim Inafis. “Memang ada lendir yang diduga keluar dari tubuh atau dari mulut begitu ya. Namun, silakan konfirmasi lebih lanjut ke Satreskrim ya. Karena kejadian ini langsung ditangani Reskrim,” kata Budi.
Warga yang merasa sudah lama menunggu pun langsung memakamkan korban di TPU desa setempat. Namun begitu, beberapa saksi dalam kejadian itu masih diperiksa oleh pihak Polres Ngawi. [fiq/beq]
Komentar