Gaya Hidup

Tradisi Malam Selawe di Gresik dan Geliat UMKM

Wabup Gresik
Wakil Bupati (Wabup) Gresik Aminatun Habibah (dua dari kiri) didampingi Sekda M.Washil (kanan) saat berziarah di makam Sunan Giri di malam selawe di Bulan Ramadhan. Di kegiatan itu banyak UMKM yang menjajakan produknya di sekitar kompleks makam usai berziarah

Gresik (beritajatim.com) – Tradisi malam selawe (malam 25 hari Bulan Ramadhan) kembali digelar di kompleks Makam Sunan Giri. Tradisi yang sudah berjalan ratusan tahun itu, memiliki keistimewaan karena diindikasikan turunnya malam Lailatul Qodar.

Menurut sejarah, tradisi malam selawe merupakan kegiatan rutin yang dilakukan di zaman Sunan Giri. Seorang penyiar agama islam di Pulau Jawa. Saat itu, sebelum mudik, Raden Paku (Sunan Giri) mengajak para santrinya beri’tikaf di Masjid Giri dengan harapan mendalapat berkah malam istimewa di Bulan Ramadhan.

Pada era sekarang, tradisi tersebut berkembang tidak hanya beri’tikaf di masjid melainkan berziarah ke makam Sunan Giri serta banyaknya ratusan pelaku UMKM yang berjualan di lokasi makam.

Mereka menjajakan aneka produk usahanya yang dijual kepada para peziarah. Imron (48) warga asal Kebomas, Gresik yang berjualan peci dan sarung. Dirinya sangat berharap banyak adanya kegiatan ini untuk menambah kebutuhan sehari-hari.

“Mudah-mudahan dengan adanya pasar malam selawe. Ekonomi para pedagang seperti saya ketiban rejeki banyak,” katanya, sambil tersenyum, Minggu (16/04/2023).

Hal yang sama dikatakan oleh Yasin (39) pemuda asal Desa Kedanyang, Kecamatan Kebomas, Gresik, yang berjualan kue lebaran. Dirinya bersyukur dagangannya cukup diminati para pembeli maupun peziarah.

“Alhamdulillah mas disyukuri saja dagangan saya banyak diminati karena harganya murah meriah,” ujarnya.

Ribuan Warga Ring Satu Petrokimia Gresik Digelontor Sembako

Banyaknya pelaku UMKM yang menjajakan produknya di kegiatan malam selawe dibenarkan oleh Camat Kebomas, Yusuf Anshori. Saat ini instansinya telah membuka pelayanan terkait legalitas usaha. Pelayanan tersebut mulai berjalan sejak awal Bulan Ramadhan tahun ini.

“Di kegiatan malam selawe, kami juga memberikan pelayanan gratis pemberian Nomer Induk Berusaha (NIB) kepada tiga UMKM dan sertifikat halal untuk empat UMKM di Kecamatan Kebomas.” ujarnya.

Ia menambahkan, sekarang UMKM di Kecamatan Kebomas yang telah mendaftar NIB sebanyak 565 UMKM. Sedangan sertifikasi halal sebanyak 520 UMKM.

“Dengan pelayanan ini, diharapkan UMKM Kebomas dapat semakin berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas,” imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Gresik, Aminatun Habibah atau akrab dipanggil Bu Min mengatakan, banyaknya pengunjung di Masjid Giri. Hal ini bagus untuk UMKM sekitar mengingat menjelang lebaran pasti banyak masyarakat yang membutuhkan bermacam pakaian, atau kebutuhan yang baru. Sehingga, juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

“Semangat Sunan Giri dalam mengajak masyarakat bermunajat kepada Allah SWT terus diwariskan ke masyarakat Gresik termasuk diantaranya membangkitkan kembali UMKM pasca pandemi covid-19,” pungkasnya. (dny/ted)



Apa Reaksi Anda?

Komentar