Ekbis

Surabaya-Jember Sepi, New Cessna Hanya Beroperasi 51 Hari

Agus Wijaya (kiri)

Jember (beritajatim.com) – Pesawat New Cessna Grand Caravan yang dioperasikan PT Amaya Alam Semesta di Bandara Notohadinegoro, Kabupaten Jember, Jawa Timur, hanya bertahan 51 hari sejak beroperasi pada 22 Desember 2022.

Pesawat tersebut terbang dengan rute Surabaya-Jember dan Jember-Surabaya, dengan jadwal dua kali penerbangan setiap hari. Kepala Dinas Perhubungan Jember Agus Wijaya mengatakan, operasional pesawat tersebut berhenti pada 10 Februari 2023.

“Sekitar minggu ketiga dan keempat Januari 2023, mulai ada kendala teknis. Penerbangan sore dari Bandara Juanda tidak ada penumpang sama sekali,” kata Agus, dalam rapat gabungan dengar pendapat dengan Komisi A, Komisi B, dan Komisi C di gedung DPRD Jember, Senin (13/3/3023).

Agus meminta PT Amaya tetap memberangkatkan pesawat kendati hanya ada satu penumpang dengan tujuan pelayanan. Namun memasuki awal Februari, awak pesawat mulai enggan beroperasi. “Akhinya PT Amaya kami panggil,” katanya.

PT Amaya menjelaskan, pesawat tidak berangkat karena tidak ada penumpang sama sekali. “Akhirnya saya lapor Pak Bupati. Pak Bupati meminta PT Amaya agar segera melengkapi promosi secara online, seperti tiket online. Ini sudah dicoba PT Amaya ternyata tidak bisa, karena terbentur regulasi,” kata Agus.

Ternyata, lanjut Agus, banyak yang tidak tahu jika ada pelayanan pesawat dari Surabaya ke Jember. “PT Amaya memang sudah menyampaikan ke PT Angkasapura dan ground handling di Juanda, tapi tidak bisa juga menembus pasar Surabaya-Jember. Hanya beberapa orang saja yang berangkat, yang itu pun (hanya tahu) dari gethuk tular informasi masyarakat Jember yang kebetulan di Surabaya,” katanya.

“Penerbangan dari Jember ke Surabaya, sudah ada pasar. Lingkungan Pemkab Jember memang diimbau Pak Bupati, kalau ada sesuatu ke Surabaya agar menggunakan pesawat. Load factor Jember-Surabaya sudah hampir baik, sekitar 70-80 persen dari kapasitas 12 seat. Terisi 8-10 kursi. Tapi pulangnya dari Surabaya ke Jember tidak ada,” kata Agus.

Menurut Agus, pada pekan pertama operasi pada Desember 2022, kursi penumpang penuh. “Sekitar 8-10 kursi sampai pertengahan Januari 2023,” katanya.

Sepinya penumpang dari Surabaya ke Jember ini di luar kemampuan Dishub Jember dan PT Amaya. “Kami juga mempromosikan tidak berhenti-berhentinya, memasang banner dan sebagainya di Jember dan Surabaya. Tapi di Juanda terbentur. Ada pajak yang harus dibayar dan kami tidak bisa. Jadi kami hanya lewat ground handling di Juanda di Counter 37. Jadi kendalanya secara teknis kita tidak bisa back up kondisi penumpang atau pasar,” kata Agus.

BACA JUGA:

Pesawat Cessna Grand Caravan Akan Beroperasi di Jember Selama 3 Bulan
Naik Pesawat Sumenep – Jember Cuma Rp 247 Ribu
Bupati Hendy Siswanto: Tahun Ini Awal Kebangkitan Kabupaten Jember

Dishub Jember pun tidak bisa memaksa PT Amaya terus mengoperasikan penerbangan komersial. “Ini menyangkut hidup matinya perusahaan. Saya menyerahkan kepada PT Amaya untuk tidak beroperasi pada 10 Februari 2023. Pemerintah daerah juga tidak mampu lagi mencarikan penumpang dari Surabaya ke Jember,” kata Agus.

Agus sempat bertanya kepada organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab Jember lainnya soal kemungkinan mengisi penumpang untuk jadwal penerbangan Surabaya ke Jember pada sore hari. “Tidak bisa, karena OPD rapat pagi, selesai jam 13.00 langsung pulang. Tidak bisa menunggu pesawat jam 15.00 atau 15.30. Mereka juga tidak bisa dari kantor ke Juanda naik kendaraan umum lagi. Sampai di Juanda jam berapa? Itu memakan waktu,” katanya.

Dishub Jember sebenarnya menargetkan pembentukan pasar berlangsung dalam tiga bulan. “Namun sampai satu bulan 20 hari, pasar yang terbentuk hanya Jember-Surabaya,” kata Agus. [wir/but]

Apa Reaksi Anda?

Komentar

beritajatim TV dan Foto

BPOM RI Segel Jamu Tradisional di Banyuwangi

Korban Pelecehan Harus Berani Lapor

Coba Yuk Spa Kurma di Surabaya