Surabaya (beritajatim.com) – Kabupaten Bojonegoro dikenal sebagai daerah yang memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Selain itu, ternyata ada mitos yang cukup terkenal di Bojonegoro yang berhubungan dengan jabatan Presiden RI.
Banyak masyarakat yang percaya bahwa apabila Presiden RI berkunjung ke Bojonegoro, maka kekuasaannya akan cepat lengser. Bagaimana mitos ini berkembang dan asal muasalnya? Berikut ulasan yang berhasil dikumpulkan beritajatim dari berbagai sumber.
Mitos mengenai lengsernya jabatan presiden apabila bertandang ke Bojonegoro ini, mulai ramai kembali diperbincangkan pada akhir tahun 2021. Tepatnya ketika Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Gongseng yang berada di Kedungsari, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro.
Pada saat itu, Presiden Jokowi tidak datang langsung ke Bojonegoro. Melainkan peresmian dilakukan secara daring ketika beliau sedang ada di Trenggalek.
Dari peristiwa tersebut, akhirnya banyak warganet yang mengaitkan ketidakhadiran Presiden Jokowi dengan mitos tersebut.
Pengamat Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga, Purnawan Basundoro, memberikan komentar mengenai asal muasal mitos mengenai jabatan presiden yang akan lengser apabila bertandang ke Bojonegoro.
Keyakinan ini, kata Purnawan berawal dari cerita rakyat Bojonegoro pada masa-masa peperangan kerajaan. Pada waktu itu masyarakat percaya bahwa ada kutukan yang berbunyi “Barang siapa yang lebih dulu menyeberangi Sungai Bengawan Solo, maka kerajaannya akan kalah perang.”
Maksud dari kepercayaan ini juga terkait dengan letak geografis beberapa kerajaan zaman dulu yang berada di sebelah timur sungai Bengawan Solo. Sehingga apabila seorang raja menyeberangi Bengawan Solo, berarti orang itu memasuki wilayah Bojonegoro.
Kutukan ini terbukti dalam kisah peperangan hebat di bengawan Solo yang menewaskan Arya Penangsang alias Aryo Jipang, penguasa Kadipaten Jipang.
Dalam cerita buku Babad Tanah Jawi yang disusun oleh W.L. Olthof di Leiden, Belanda pada 1941, Arya Penangsang tewas bersama kudanya si Garak Rimang. Ia tewas usai dikeroyok prajurit Sultan Pajang, Sultan Hadiwijaya alias Maskarebet atau Jaka Tingkir.
Arya Penangsang dikenal sebagai sakti mandraguna yang sulit ditandingi, namun ia berhasil dikalahkan usai melanggar kutukan tersebut.
Dari sinilah akhirnya mitos ini dikaitkan dengan Presiden RI yang bertandang ke Bojonegoro, maka dia harus siap untuk kalah dalam artian siap lengser dari kekuasaannya.
Lalu, apakah mitos ini terbukti benar?
Dari penelusuran beritajatim, beberapa kali Presiden RI memang pernah diagendakan datang ke Kabupaten Bojonegoro. Di antara agenda tersebut ada yang berhasil dilaksanakan dan sebagian lagi dibatalkan atau diwakilkan pihak lain.
Salah satu agenda yang berhasil terlaksana yaitu pada tahun 2015. Presiden Jokowi sempat singgah di pembibitan jati di Pusat Penelitian dan Pengembangan Perum Perhutani di Desa Batokan, Kecamatan Kasiman, Kabupaten Bojonegoro.
Bisa disimpulkan bahwa mitos ini masih belum terbukti kebenarannya. Selain karena adanya bukti yang kuat, lengsernya kekuasaan Presiden bisa terjadi karena kebetulan tanpa ada sangkut pautnya dengan mitos tersebut. (kai/nap)
Komentar