Politik Pemerintahan

Sekolah dan Kantor di Surabaya Wajib Nyanyi Indonesia Raya Mulai Minggu Depan

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi

Surabaya (beritajatim.com)Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya menyebut mulai minggu depan seluruh sekolah dan perkantoran di Surabaya wajib menyanyikan Indonesia Raya setiap pagi.

Eri Cahyadi mengatakan, setiap hari, pihaknya menentukan jamnya di sekolah-sekolah. Dia ingin seluruh aktivitas berhenti ketika lagu Indonesia Raya diputar. Termasuk para pengendara sepeda motor hingga mobil yang sedang melintas.

“Jadi misalnya jam 07.00 WIB, jadi di semua sekolah dinyanyikan lagu Indonesia Raya termasuk di Balai Kota. Jadi aktivitas kita berhenti, di sekitar balai kota kalau ada motor dan mobil diberhentikan, kita mengumandangkan dulu lagu Indonesia Raya, setelah itu kita lewat lagi,” kata Eri Cahyadi.

Rencananya, Eri menerapkan kebijakan bernyanyi Indonesia Raya tidak hanya di sektor pendidikan atau kantor pemerintahan. Perkantoran yang ada di Surabaya wajib ikut menyanyikan Indonesia Raya. “Jadi, kita putar di sekolah dan Balai Kota, semua kantor dinas juga, sambil mengajak mereka. Setelah itu semua perkantoran, tapi bertahap. Kita contohkan dulu. Berdiri tidak boleh duduk,” ujar politisi PDIP ini.

Eri menegaskan bangsa ini ketika ingin menciptakan kesejahteraan, kemakmuran, maka secara otomatis harus memiliki rasa cinta tanah air. Menurut Eri, jika memiliki rasa cinta tanah air, maka memiliki rasa gotong royong.

“Membakar rasa cinta tanah air dengan lagu kebangsaan kita. Orang kalau disetel lagu kebangsaan tidak membara, itu berarti tidak ada rasa kebangsaannya, bukan orang Indonesia. Saya ingin menggugah rasa itu, membangkitkan kembali rasa itu,” kata Eri.

Karena itulah, disamping memberikan nilai-nilai kebangsaan, Eri mengajak bersama-sama mendengarkan lagu Indonesia Raya. “Lagu Indonesia Raya itu jangan hanya dihafalkan saja, tapi baitnya itu luar biasa,” katanya.

“Bangunlah jiwanya, bangunlah raganya, bukan hanya jiwanya tapi juga raganya, bukan hanya raganya tapi jiwa batinianya dibangun, ada gotong royong, tolong menolong. Ini yang mau saya ajarkan di Surabaya agar anak-anak yang kelak menjadi pemimpin di Surabaya memilih jiwa kebangsaan yang besar,” pungkasnya.[asg/kun]

Apa Reaksi Anda?

Komentar