Malang (beritajatim.com) – Pemkot Malang melakukan dialog dengan para perwakilan sopir angkot dari 8 jalur yang terdampak penerapan satu arah di kawasan Kayutangan Heritage. Pemkot Malang menawarkan sejumlah opsi agar sopir yang menolak satu arah mendapat jalan tengah untuk menerima kebijakan ini.
Wali Kota Malang, Sutiaji mengapresiasi demo damai yang dilakukan oleh sekitar 200 sopir angkot. Pada perwakilan sopir Sutiaji menawarkan opsi contraflow atau lawan arus khusus angkot pada jalur yang terdampak satu arah. Dengan begitu sopir angkot tidak terdampak satu arah karena jalur tetap seperti semula.
“Saya sudah berembuk hari ini untuk rapat forum lalu lintas. Mulai besok kami meminta ada contraflow tetap, khusus untuk 8 jalur (angkot). Tapi dengan catatan jangan berkendara terlalu kencang untuk cari penumpang,” ujar Sutiaji, Senin (20/2/2023).
Sutiaji lantas meminta Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra untuk menyiapkan segala rambu-rambu berkaitan dengan contraflow ini. Sesuai kesepakatan, contraflow akan berlaku sejak Selasa, (21/2/2023) besok.
“Pada malam hari kita pasang rambu-rambu lalu lintas. Tujuannya agar tidak terjadi kecelakaan lalu lintas. Di media sosial akan kami keluarkan semua sosialisasi agar masyarakat tahu semua,” imbuhnya.
Tidak hanya contraflow. Pemkot Malang juga menyiapkan subsidi sebesar Rp5 hingga Rp6 miliar untuk sopir angkot. Salah satu bentuk subsidi adalah bantuan langsung tunai untuk para sopir sebesar Rp600 ribu selama dua bulan. Yakni, Maret dan April 2023 nanti.
“Sehingga subsidinya kepada siswa agar tidak perlu menunggu dan menempel di angkot. Subsidinya nanti senilai Rp5 miliar sampai Rp6 miliar. Karena yang saya pikirkan bukan hanya untuk kesejahteraan satu dua orang saja, tapi semua sopir angkot,” tandasnya. (luc/kun)
Komentar