Gresik (beritajatim.com) – Sebanyak 266 jemaah haji perdana dari Kabupaten Gresik diberangkatkan ke Tanah Suci. Mereka berasal dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Masjid Nurul Jannah Petrokimia Gresik. Total ada 445 jemaah haji asal Kabupaten Gresik yang nantinya diberangkatkan secara bertahap tergabung di kloter 9.
SVP Sumber Daya Manusia (SDM) Petrokimia Gresik, Nuril Huda menuturkan, pemberangkatan jemaah haji ini yang perdana asal Gresik. Sebelum ke Tanah Suci mereka terlebih dulu menuju ke Asrama Haji Sukolilo Surabaya.
“Sesuai jadwalnya pada pukul 24.00 WIB 266 jamaah haji asal Gresik berangkat menuju ke Tanah Suci,” tuturnya, Jumat (26/5/2023).
Ia menambahkan, untuk jemaah haji yang berangkat pagi ini, bila tidak ada kendala akan kembali ke Tanah Air pada 6 Juli 2023. Jemaah ini termasuk yang tertunda keberangkatannya akibat adanya pandemi Covid-19.
Sementara itu, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani yang turut memberangkatkan jemaah haji mengatakan, dirinya mendoakan calon jemaah haji sehat selalu. Mudah-mudahan semua calon jamaah diberi keselamatan.
Baca Juga:
Wabup Sumenep Minta Jemaah Haji Waspadai Cuaca Panas di Tanah Suci
“Saya melihat calon jemaah yang berangkat pagi ini wajahnya sumringah semua, dan tidak usah kuatir tetap bertawakal kepada Allah SWT. Ini karena panjenengan semua merupakan tamu Allah,” katanya.
Bupati milenial itu berpesan kepada jamaah haji asal KBIH Masjid Nurul Jannah Petrokimia Gresik tidak usah berpikir macam-macam, dan khawatir saat tiba di tanah suci.
“Yang penting terus berdoa, berangkat dengan kondisi sehat pulang pun harus sehat. Hilangkan rasa kekuatiran. Sebab, disana sudah ada yang mengatur,” ungkapnya.
Dirinya juga bercerita menunaikan ibadah rukun Islam kelima ini, tidak bisa ditebak kapan berangkatnya. Sebab, masih banyak orang mampu belum berangkat. Artinya, haji ini adalah panggilan Allah.
Baca Juga:
Kemenag Tuban Beri Arahan Tugas dan Tanggung Jawab Ketua Kloter Jemaah Haji
“Tidak semua orang diberi kesempatan. Insya Allah yang mengantar saudaranya berangkat haji juga ikut ketularan bisa berangkat ke tanah suci,” paparnya.
Aries Wahyudianto salah satu jemaah haji asal Desa Pulopancikan, Kecamatan Gresik menyatakan dirinya menunggu 13 tahun lamanya. Baru di tahun 2023 bisa berangkat ke tanah suci bersama istrinya.
“Alhamdulillah setelah sekian lama menunggu akhirnya bisa menunaikan ibadah haji,” pungkasnya. [dny/beq]
Komentar