Surabaya (beritajatim.com) – Legislator PSI Surabaya, William Wirakusuma menyampaikan atensi khusus tentang operasional pompa banjir yang dimiliki Kota Surabaya selama Tahun 2021 saat Pansus Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota sedang membahas LKPJ Walikota Tahun Anggaran 2021.
William dalam kesempatan itu, menanyakan tentang pengoperasian Pompa yang tidak sesuai dengan operating condition pompa yang tertera pada spesifikasi Pompa yang digunakan Kota Surabaya.
“Sudah lama saya sampaikan bahkan sejak tahun 2019, Pompa yang dimiliki Kota Surabaya harus dioperasikan sesuai dengan kemampuan pompanya. Di lapangan saya temukan bahwa pompa dinyalakan dengan settingan dibawah kemampuan pompa, mohon saya diberi penjelasan mengapa demikian?,” tanya William, Selasa (29/3/2022).
William menambahkan bahwa sebagai Kota terbesar di Indonesia, tidak selayaknya pada saat banjir justru mengerahkan unit Pemadam Kebakaran untuk menyedot banjir, padahal kapasitas pompa masih mencukupi. Alumnus Jerman tersebut juga mengatakan bahwa pompa yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Surabaya adalah pompa-pompa dengan kualitas bagus.
“Pompa banjir yang dimiliki Kota Surabaya itu bukan merek sembarangan lho pak, kualitasnya bagus dan market leader di dunia perpompaan. Saya tahu pasti juga memiliki kemampuan yang baik,” kata mantan peneliti serta desainer pompa di Jerman ini.
Lilik Arjanto, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga, kemudian menjawab bahwa principal pompa menjelaskan setelan pompa dengan kondisi tersebut dengan alasan untuk efisiensi dan menjaga life time pompa. Alasan lain yang disampaikan oleh Lilik adalah kondisi sampah saluran Kota Surabaya yang membahayakan Pompa.
“Kalau gitu ganti merek pompanya pak! Kalau Pompa yang dipasang adalah pompa banjir seharusnya hal itu tidak masalah. Para desainer pompa banjir mengerti soal hal ini dan sudah mengantisipasi kemungkinan barang-barang yang terbawa di saluran. Selama sampahnya masih lebih kecil dari screen di depan pompa, pasti tidak masalah. Sampah-sampah besar pasti sudah terskrining dan yang lewat skrining itu tidak akan membuat masalah untuk pompa,” tegasnya.
Kepala Dinas SDABM (sebelumnya PUBMP) kemudian mengatakan bahwa di tahun 2022 ini semua pompa akan dimaksimalkan dan di tiap rumah pompa beliau meminta agar ada teknisi pompa yang selalu standby saat turun hujan.
William menyampaikan bahwa alasan yang disampaikan penyedia pompa kepada Pemerintah Kota Surabaya kurang masuk akal dan justru menurunkan pamor pompa tersebut yang sudah terkenal di dunia sebagai produk yang handal dan kuat.
“Secara teknis, justru jika putaran motor diturunkan maka efisiensi kerja pompa akan menurun baik secara kapasitas maupun daya tahan pompa. Karena putaran yang lebih rendah bisa menyebabkan kavitasi pada pompa dan itu sangat berbahaya dan merusak pompa,” katanya.[asg/kun]
Komentar