Mojokerto (beritajatim.com) – Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati ‘nguleg’ sambel wader di atas layah berukuran besar di Lapangan Kawiryan Desa Pacing, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (5/8/2023). Ini merupakan kegiatan Festival Sambel Wader dalam event Mojokerto Festival (Majafest) 2023.
Dalam layah berukuran besar tersebut, Bupati ‘Nguleg’ bersama Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dan istri Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Mojokerto. Ada 180 peserta dengan 712 layah yang turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati dalam sambutannya mengatakan, Majafest 2023 merupakan kali ketiga yang digelar Pemkab Mojokerto. “Kemarin di tahun 2022, bersama-sama kita memecahkan rekor MURI ngulek sambel wader di layah bersama-sama. Ada 1.035, kita berpartisipasi dan dicatat di Museum Rekor Dunia Indonesia,” ungkapnya.
Pasca pemecahan rekor MURI 2022 tersebut, lanjut orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto ini, sambutan luar biasa dari masyarakat tidak hanya Kabupaten Mojokerto tapi juga luar Kabupaten Mojokerto terkait sambel wader. Sehingga hal tersebut harus menjadi bagian yang harus diambil kesempatannya.
“Bahwa di satu sisi kita perlu mengukuhkan makanan khas Kabupaten Mojokerto yaitu sambel wader. Di sisi yang lain, kita harus menunjukkan kepada seluruh masyarakat tidak hanya di wilayah Mojokerto tetapi juga di wilayah di Jawa Timur dan Indonesia bahwa sambel wader adalah makanan khas Kabupaten Mojokerto,” katanya.
Sehingga, lanjut Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini, masyarakat yang datang ke Kabupaten Mojokerto tidak akan lengkap jika tidak mencicipi sambel wader. Bagaimana hal tersebut bisa terwujud maka semua harus memperjuangkan dan mengupayakan dengan event khusus terkait dengan sambel wader.
“Untuk event Festival Sambel Wader 2023 kali ini, kita melibatkan partisipasi dari masyarakat semuanya. Terima kasih untuk seluruh jajaran perangkat daerah Kabupaten Mojokerto yang luar biasa. Seluruh perangkat daerah hadir dan mengirimkan peserta dan tampil dalam lomba yel-yel,” ujarnya.
Di satu sisi semua ingin menyebarkan luaskan sambel wader tapi di sisi yang lain, tambah Bupati, ada kekompakan dari para peserta. Ada tim yang tampil, ada tim yang menyajikan sambel wader, ada tim yang mengarang yel-yel, ada tim yang mendesain kostumnya. Bupati mengapresiasi kekompakan para peserta.
“Tidak hanya dari teman-teman perangkat daerah tapi juga melibatkan masyarakat Kabupaten Mojokerto, hotel-hotel dan rumah makan juga terlibat dalam kegiatan ini. Terima kasih yang sebesar-besar atas partisipasinya semuanya. Kita ingin Kabupaten Mojokerto bisa menjadikan agenda Festival Sambel Wader menjadi agenda tahunan,” tuturnya.
Diharapkan Festival Sambel Wader berikutnya tidak hanya diikuti dan dihadiri oleh masyarakat Kabupaten Mojokerto saja tetapi oleh masyarakat Jawa Timur dan Indonesia. Bupati meminta kepada semua untuk ikut serta berjuang bersama-sama mengupayakan agar semua orang datang ke Kabupaten Mojokerto untuk mencicipi sambel wader.
“Maka kedepan kita memperkirakan betapa besarnya gerakan ekonomi dari keberadaan sambel wader ini. Sambel wader tentu tidak akan lepas dari sambelnya, Kabupaten Mojokerto tentunya harus mengupayakan bagaimana kita bisa memenuhi kebutuhan cabai dan segala macam pendukungnya untuk sambel wader,” paparnya.
Sambel wader, masih kata Bupati, hara ada ikan wader sehingga hal tersebut menjadi peluang untuk membudidayakan ikan wader di sungai-sungai yang ada di Kabupaten Mojokerto. Sambel wader menurutnya tidak afdol jika tidak disajikan di atas layah sehingga pengrajin layah dituntut untuk bisa memproduksi dengan lebih kreatif dan lebih cepat dengan teknik tertentu.
“Kalau kedepannya kebutuhan terkait dengan sambel wader ini semakin besar. Kabupaten Mojokerto beruntung punya panjenengan semuanya sebagai bagian dari masyarakat Kabupaten Mojokerto. Full of Majapahit Grenes. Dalam Festival Sambel Wader kali ini ada 180 peserta dengan jumlah layah yang disajikan 721 layah,” jelasnya.
Menurutnya, semua adalah partisipasi dari para peserta tidak ada uang negara di dalamnya. Satu layah besar yang disajikan di tengah-tengah peserta Festival Sambel Wader menjadi simbol komitmen bersama untuk mengusung dan mengembangkan sambel wader sebagai bagian dari makanan khas Kabupaten Mojokerto.
“Matur sanget semuanya, mudah-mudahan Allah SWT memberikan hidayah, kekuatan dan bimbingan kepada kita semuanya sehingga komitmen kita, niat kita untuk betul-betul mengembangkan dan menjadikan sambel wader sebagai salah satu icon dari budaya Kabupaten Mojokerto di kancah nasional dan internasional akan diberkahi dan dijabai oleh Allah SWT,” pungkasnya. [tin/kun]
BACA JUGA: Ada Wisata Petik Madu di Mojokerto, Bikin Penasaran
Komentar