Peristiwa

Dam Sungai Rusak, Ratusan Sumur di Blitar Kekeringan

BPBD Kabupaten Blitar melakukan droping air bersih ke ratusan KK di Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar (dok. BPBD)
BPBD Kabupaten Blitar melakukan droping air bersih ke ratusan KK di Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar (dok. BPBD)

Blitar (beritajatim.com) – Dam Sungai Lekso Kecamatan Wlingi Kabupaten Blitar rusak diterjang air bah April lalu. Kerusakan Dam sungai Lekso itu pun berdampak pada keringnya ratusan sumur warga Kecamatan Selopuro.

Ratusan warga Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar pun kini membutuhkan bantuan air bersih. Sungai Lekso memang mengalir hingga Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar.

Menurut BPBD Kabupaten Blitar, Dam yang rusak tersebut, hingga saat ini masih dalam proses perbaikan. Sehingga, aliran Sungai Lekso yang mengarah ke selatan untuk sementara ditutup sampai proses perbaikan dam selesai dikerjakan.

Hal itupun berimbas pada berkurangnya debit air sumur di sekitar aliran sungai Lekso yang ikut menyusut.

“Ini diluar prediksi kami. Dan baru kejadian seperti ini tahun ini. Namun karena Sungai Lekso masuk wilayah kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) maka kami di BPBD Kabupaten Blitar hanya mengatasi kedaruratannya,” kata Kalaksa BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Berttyanto, Sabtu (27/5/2023).

BPBD Kabupaten Blitar melakukan droping air bersih ke ratusan KK di Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar (dok. BPBD)
BPBD Kabupaten Blitar melakukan droping air bersih ke ratusan KK di Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar (dok. BPBD)

Wilayah terdampak paling parah terjadi di dua dusun. Yakni Dusun Wonorejo dan Sumberejo Desa Jambewangi Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar.

Posisi kedua dusun tersebut berada persis di tepian aliran Sungai Lekso sisi timur. Sehingga di 2 dusun itu, terdapat ratusan sumur warga yang mengering akibat perbaikan dam sungai Lekso.

“Kemarin sore dan hari ini kami droping air bersih di dua dusun itu. Untuk Dusun Wonorejo sejumlah 140 KK dan Dusun Sumberejo sejumlah 230 KK,” bebernya.

Untuk mengatasi kelangkaan air bersih tersebut, BPBD juga mengirimkan tandon air dengan kapasitas 1200 liter di beberapa titik. Dengan pertimbangan, rata-rata warga (KK) sudah mempunyai persediaan tandon air bersih kurang lebih 20-50 liter pada pukul 16:20 WIB sore ini.

Ketua Umum AMSI: Beritajatim.com Mampu Merawat Kepercayaan dan Jaringan

Ivong menyebut, jika proses pembangunan sabuk dam itu belum kelar menjelang musim kering ini, maka kekeringan berpotensi meluas di sepanjang aliran Sungai Lekso yang masuk ke Sungai Brantas. Sebaliknya, di sepanjang aliran Sungai Lekso sisi Utara juga berpotensi meluapnya air bah, jika cuaca berubah efek perubahan cuaca yang tidak bisa diprediksi saat ini.

“Untuk itu, kami telah kirim bronjong di sepanjang aliran Lekso sejak dari wilayah Babadan, Wlingi, Beru sampai Mronjo,” pungkasnya.

BPBD Kabupaten Blitar pun kini tengah rutin melakukan droping air bersih di dua desa si Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar. Droping air bersih ini dilakukan secara bergiliran agar seluruh masyarakat yang terdampak kekeringan bisa menikmati pasokan air bersih. [owi/but]

Apa Reaksi Anda?

Komentar