Peristiwa

Buntut Penembakan Terduga Begal HMI Demo Polres Sumenep

Unjuk rasa HMI sumenep ke Polres, menuntut keadilan penembakan herman (foto : Temmy)
Sumenep (beritajatim.com) – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam HMI Sumenep berunjukrasa ke Polres setempat, Rabu (23/03/2022). Mereka menyuarakan protes atas penembakan Herman yang disebut-sebut sebagai terduga begal.
“Kami menuntut agar Polres mengembalikan nama baik almarhum Herman. Herman ini bukan begal. Dia orang baik-baik. Mengapa polisi menyebutnya sebagai begal?” kata Korlap Aksi, Asmuni.
Selain HMI, aksi unjuk rasa tersebut juga didukung Aliansi Pemuda Madura, dan Majelis Pemuda Revolusi Madura Raya.
“Dari video yang beredar, jelas terlihat bahwa penembakan itu sangat kejam. Tembakan pertama sudah membuat Herman tersungkur. Tapi masih saja terus dihujani tembakan. Ini jelas tidak sesuai SOP,” teriak Asmuni dalam orasinya.
Sambil berunjukrasa, para mahasiswa itu membentangkan spanduk putih bertuliskan Herman menuntut keadilan. Selain itu, sejumlah poster juga dibentangkan. Diantaranya bertuliskan: ‘Herman Butuh Pawang Keadilan’, ‘Herman  Bukan Begal’, ‘Jangan Perkosa Keadilan’.
Tidak hanya itu, mahasiswa juga mengpusung keranda mayat dari bambu, bertuliskan ‘Keadilan Telah Mati’. Keranda itu sebagai simbol telah matinya keadilan terhadap Herman yang menjadi korban arogansi Polisi.
“Kami turun jalan, datang ke Polres untuk menuntut keadilan. Herman dan keluarganya harus mendapatkan keadilan. Gara-gara tembakan membabibuta itu, anak herman menjadi anak yatim. Kami minta pertanggungjawaban Polres,” tandas Asmuni.
Unjuk rasa HMI sumenep ke Polres, menuntut keadilan penembakan herman (foto : Temmy)
Aksi sempat memanas ketika massa aksi meminta agar Kapolres keluar menemui mereka, tetapi Kapolres tak kunjung datang. Namun massa menjadi tenang setelah Kapolres Sumenep, AKBP Rahman Wijaya menemui pengunjuk rasa.
“Terima kasih kepada adik-adik mahasiswa untuk semua masukan, saran, dan kritiknya. Itu sangat berguna bagi kami, untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat,” ujarnya.
Selain itu, Kapolres juga meminta maaf sebesar-besarnya, atas peristiwa yang terjadi pada Minggu (13/03/2022) di Jl. Adirasa, Kolor. Kapolres pun mendoakan agar almarhum Herman diterima di sisi-Nya.
“Kami mohon maaf atas peristiwa itu. Kami juga mendoakan, semoga almarhum mendapat tempat di sisi-Nya,” ucap Kapolres.
Para mahasiswa meneruskan aksinya dengan duduk bersila di jalan depan Polres, sambil membaca Surah Yasiin dan berdoa untuk almarhum Herman.
Sebelumnya, pada Minggu (13/03/2022), viral beredar video penembakan yang dilakukan polisi terhadap seorang pria di depan Swalayan Sakinah, Jl. Adirasa. Sedikitnya ada tiga video yang beredar hampir di semua grup whatsApp. Video tersebut rata-rata diberi caption: “begal ditembak mati polisi”.
Dalam salah satu video itu, terlihat polisi menembak pria yang mengenakan jaket hitam dan helm putih. Terdengar dengan jelas suara tembakan beberapa kali. Bahkan ketika pria itu tersungkur, masih terdengar berondongan tembakan.
Versi polisi, pria yang ditembak itu merupakan terduga begal sepeda motor. Korbannya seorang wanita. Saat akan merampas sepeda motor, tersangka menodongkan celurit pada korban. (tem/ted)

Apa Reaksi Anda?

Komentar

beritajatim TV dan Foto

BPOM RI Segel Jamu Tradisional di Banyuwangi

Korban Pelecehan Harus Berani Lapor

Coba Yuk Spa Kurma di Surabaya