Lamongan (beritajatim.com) – Meski satu orang suspect cacar monyet (monkeypox) yang ditemukan di Lamongan hasilnya dinyatakan negatif, namun Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan meminta masyarakat untuk terus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Hal itu seperti yang dikatakan oleh Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Lamongan, dr. Indra Tsani. Menurutnya, suspect tersebut tidak melakukan perjalanan dari luar negeri.
“Iya, kemarin ada satu orang suspect ditemukan dari Kecamatan Kembangbahu. Dia tidak memiliki perjalanan luar negeri, di Lamongan saja. Alhamdulillah, dari hasil pemeriksaan laboratorium dinyatakan negatif monkeypox, hanya cacar air biasa,” ujar Indra, Rabu (31/8/2022).
Meski demikian, ungkap Indra, pasien tersebut tetap diwajibkan untuk melakukan isolasi mandiri. “Monkeypox gak perlu ruang isolasi tekanan negatif. Isolasi mandiri sudah cukup. Pasien ini sempat rawat inap di RS Muhammadiyah Lamongan dan sembuh,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Indra menyebut, beberapa langkah antisipasi juga dilakukan Dinkes Lamongan, salah satunya dengan mengaktifkan survelence puskesmas.
“Survelence puskesmas ini untuk mengawasi bila ada gejala mirip cacar monyet, kami isolasi terpisah dan diambil darah untuk diperiksa laboratorium,” terangnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga meminta kepada warga Lamongan yang memiliki gejala cacar untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan (Faskes) terdekat. Bahkan, untuk mendeteksi adanya monkeypox maka tes PCR wajib dilakukan.
“Tes PCR untuk mendeteksi. Kalau ada cacar, langsung ke Faskes terdekat. Nanti penanganannya seperti apa. Gejala cacar monyet dan cacar air cukup mirip. Sehingga yang harus dimaksimalkan adalah hidup bersih dan sehat. Karena semua punya potensi,” jelasnya.[riq/ted]
Komentar