Pendidikan & Kesehatan

Nyaris Dibongkar

Anies Baswedan Renovasi Ndalem Guron Rumah Bersejarah Ponorogo

Anies Baswedan
Anies Baswedan saat menunjukkan salah satu sudut ruangan yang berada di dalam rumah Ndalem Guron. (Foto/Endra Dwiono/Beritajatim.com)

Ponorogo (beritajatim.com) – Anies Baswedan melakukan renovasi terhadap rumah yang disebut Ndalem Guron yang berada di Desa Tegalsari Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo.

Ndalem Guron, dulunya merupakan tempat tinggal guru atau pendidik keturunan dari Kiai Ageng Hasan Besari, yang merupakan generasi ketiga dari pendiri Masjid Jami Tegalsari dan pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Gebang Tinatar Tegalsari, Kiai Ageng Muhammad Besari.

“Alhamdulillah renovasi sudah selesai, jadi saya ke sini syukuran karena perbaikan sudah selesai,” kata Anies Baswedan, Jumat (14/04/2023).

iklan adidas

Anies bisa dibilang menyelamatkan bangunan yang sarat oleh nilai sejarah itu. Pasalnya, sebelum direnovasi olehnya, rumah yang sudah berusia ratusan tahun ini, akan dibongkar.

Anies Baswedan Ziarah ke Makam Bung Karno

Rencananya, akan dibuat menjadi beberapa kluster bangunan. Dia tidak membayangkan tempat yang bersejarah ini  dibongkar habis untuk hanya dijadikan rumah. Kalau buat rumah, bisa dibangun di tanah lain, tidak harus di tanah yang mempunyai sejarah yang panjang.

Keinginan hatinya untuk melakukan renovasi itu, juga tak lepas dari Ia sebelumnya diamanahi untuk merawat bangunan Joglo peninggalan Kiai Hasan Besari, yang saat ini berada di Jakarta.

“Rumah ini dulu untuk kegiatan belajar, makanya disebut Ndalem Guron. Usia bangunan yang panjang ini, menggambarkan bahwa penuh dengan suara sejarah,” katanya.

Ke depan, Ndalem Guron ini tidak akan khusus ditinggali oleh Anies dan keluarganya saja, namun akan dihidupkan sebagai salah satu pusat kegiatan sosial, agama dan kebudayaan. Bisa dipakai untuk kegiatan sosial, agama dan kebudayaan. Baik untuk masyarakat Desa Tegalsari, maupun dari luar desa.

“Niat awal untuk menyelamatkan sudah dilaksanakan. Mudah-mudahan segera dimanfaatkan untuk kegiatan keagamaan, kebudayaan dan sosial,” pungkas mantan Gubernur Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta itu. (end/ted)



Apa Reaksi Anda?

Komentar