Jember (beritajatim.com) – Tingkat inflasi tahunan (year-on-year) di Kabupaten Jember, Jawa Timur mulai menurun. Namun inflasi bulanan mengalami peningkatan.
Tren penurunan ini terlihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat tingkat inflasi tahunan pada Mei 2022 – Mei 2023 mencapai 4,9 persen. Tren penurunan ini sudah terlihat sejak Maret 2023 yakni 6,48 persen setelah sempat mencapai 7,21 pada Februari 2023. April 2023, inflasi tahunan kembali turun menjadi 5,2 persen.
Beberapa komoditas yang memberikan andil inflasi tahunan pada Mei 2023 adalah bensin, beras, tarif air minum pam, rokok kretek filter, bahan bakar rumah tangga, tempe, rokok putih, akademi/perguruan tinggi, angkutan dalam kota dan bawang putih.
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yoy, yaitu: beras sebesar 0,5048 persen; rokok kretek filter sebesar 0,2309 persen, tempe sebesar 0,1153 persen; rokok putih sebesar 0,0935 persen; dan bawang putih sebesar 0,0804 persen.
Sementara komoditas yang menyumbangkan andil deflasi tahunan pada Mei 2023 adalah minyak goreng, parfum, ayam hidup, mangga, sabun cair/cuci piring, tongkol diawetkan, obat gosok, cabai merah, cabai rawit, dan cumi-cumi.
Kendati tren tingkat inflasi tahunan menurutun, inflasi bulanan di Jember pada Mei 2023 meningkat dari 0,21 persen pada April 2023 menjadi 0.24 persen. Komoditas yang memberikan andil terbesar terjadinya inflasi bulanan pada Mei 2023 adalah bawang putih, rokok putih, daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah, beras, angkutan antar kota, minyak goreng, tomat dan tarif kendaraan travel.
Sementara komoditas yang menyumbang deflasi pada Mei 2023 antara lain: cabai rawit, cabai merah, tarif kereta api, ayam hidup, ikan gurame, melon, semen, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, ikan ekor kuning dan cakalang diawetkan.
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi bulanan adalah: bawang putih sebesar 0,0386 persen; rokok putih sebesar 0,034 persen; daging ayam ras sebesar 0,0301 persen; telur ayam ras sebesar 0,0283 persen dan bawang merah sebesar 0,0275 persen.
“Sebentar lagi momentum Iduladha yang identik dengan selamatan. Pulang kampung yang kedua. Kita perlu warning terkait daging sapi, kambing, karena permintaan jelang hari raya tinggi. Kalau pas Iduladha, harga bisa turun,” kata Kepala BPS Jember Tri Erwandi. [wir]
Komentar