Ekbis

Pupuk Organik Teknologi Nano Makin Diminati Petani

Banyuwangi (beritajatim.com) – Pupuk organik teknologi nano Portan makin diminati masyarakat. Ini terlihat dari penggunaan Portan yang meningkat.

Kondisi ini terjadi di tengah kelangkaan pupuk subsidi. Selain itu, harga pupuk kimia mengalami kenaikan cukup tinggi dan sulit didapat.

Salah satu petani cabai di Silirbaru, Banyuwangi, Sunoto, membagikan pengalamannya setelah beralih dari pupuk kimia ke Portan. Dia mengaku penggunaan Poktan membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas tanaman cabai miliknya.

Sunoto mengatakan, dia bisa menghemat pengeluaran lantaran harga Portan yang murah. Untuk 1 hektar lahan, Sunoto biasanya perlu mengeluarkan biaya Rp2-3 juta untuk pupuk kimia.

“Sekarang saya hanya perlu keluar Rp200 ribu jadi saya bisa hemat biaya produksi,” kata dia.

Baca Juga:
Petani Jatim Mulai Beralih ke Pupuk Organik Teknologi Nano

Dia juga bersyukur bisa melakukan penghematan biaya tanam cukup signifikan. Bahkan bisa mencapai Rp10 juta.

“Biaya pupuk setiap 15 hari. Yang kedua kualitas pupuknya sangat bagus, terbukti dari hanya beberapa hari saya pakai langsung terlihat di tanaman cabai saya,” ucap dia.

Sunarto juga mengungkap alasan lain mengapa dia mau beralih ke Portan. Menurut dia, ini lantaran kelangkaan pupuk subsidi dan mahalnya pupuk kimia.

“Petani sulit mendapatkan yang bersubsidi karena sistemnya dijatah. Selain itu, di tahap awal juga saya diberikan gratis sebagai bahan demplot (demoplot) dan didampingi untuk penggunaannya pupuknya. Oleh karenanya saya melihat bahwa Arulife ini memang betul-betul ingin membantu mensejahterakan petani,” kata Sunoto.

Baca Juga:
Khofifah Dukung Pengembangan Hortikultura dengan Pupuk Organik

Kenaikan harga pupuk kimia dan kelangkaan pupuk subsidi menjadi masalah serius bagi petani di seluruh Indonesia. Penggunaan alternatif seperti pupuk Portan dapat membantu mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan memperkuat keberlanjutan pertanian.

Arulife berharap penggunaan pupuk organik ini dapat semakin meningkat dan membantu memperkuat ketahanan pangan di Indonesia.



Apa Reaksi Anda?

Komentar