Ragam

Hari Ini Ada Gerhana Matahari Hibrid, Berikut Tata Cara Sholat Gerhana dan Niatnya

Ilustrasi muslim yang sedang melakukan shalat (sumber: Pexels)
Ilustrasi muslim yang sedang melakukan shalat. (sumber: Pexels)

Surabaya (beritajatim.com)Gerhana matahari campuran (hibrid) terjadi di sejumlah wilayah Indonesia hari ini, Kamis (20/4/2023) saat pagi hingga menjelang siang.

Saat terjadi gerhana matahari, umat Islam disunahkan untuk melaksanakan sholat gerhana matahari. Sholat tersebut bisa dilakukan berjamaah maupun sendirian.

Dilansir dari laman NU Online, tata cara sholat sunah gerhana matahari memiliki perbedaan dengan sholat sunah pada umumnya. Sholat gerhana matahari dilakukan tanpa didahului dengan adzan atau iqamah, yang disunnahkan hanyalah panggilan sholat dengan lafal “ashshalâtu jâmi‘ah.”

Dalam kitab Syarah Yaqutun Nafis disebutkan bahwa sholat gerhana bisa dilakukan dengan salah satu dari tiga cara. Berikut 3 tata cara sholat gerhana.

1. Sholat dua rakaat seperti sholat sunnah tahiyatul masjid, dengan memperpendek bacaan-bacaannya. Cara ini merupakan cara paling gampang dan ringan.

BACA JUGA: Catat Waktu Gerhana Matahari Hibrid 2023 di Jawa Timur, Muncul Tepat Akhir Bulan Ramadan!

Teknis pelaksanaan shalat gerhana matahari dengan cara yang pertama adalah sebagaimana shalat biasanya yang terdiri dari dua rakaat, yaitu dimulai dengan niat.

Adapun lafal niatnya, yaitu:

أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushallî sunnatan likusûfisy syamsi rak’ataini lillâhi ta’âlâ

Artinya: Saya niat sholat sunnah gerhana matahari dua rakaat karena Allah ta’âla.

Setelah itu takbiratul ihram, membaca doa iftitah, membaca ta’awudz, dan Surat al-Fatihah, dilanjut dengan mambaca surat-surat pendek, ruku’, i’tidal, sujud, duduk, lalu sujud lagi.

Selanjutnya berdiri lagi untuk melanjutkan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama, kemudian disambung tahiyat, membaca dua kalimat sahadat, membaca shalawat ibrahimiyah, dan diakhiri dengan salam.

BACA JUGA: Idul Fitri Arab Saudi 21 April 2023, Tetap Sholat Jumat

2. Sholat dua rakaat dengan dua kali berdiri dan dua kali ruku’ dalam setiap rakaat, tanpa memperpanjang bacaan-bacaannya.

Untuk teknis pelaksanaan shalat gerhana dengan cara yang kedua yaitu melaksanakan sholat dengan cara dua rakaat dengan dua kali berdiri dan dua kali ruku’.

Penjelasannya, setelah melaksanakan ruku’ (sebagaimana teknis awal), melakukan i’tidal dan kembali pada posisi tegak (berdiri) serta kedua tangan ditaruh kembali di bawah dada dan di atas pusar untuk berdiri yang kedua kalinya.

Setelah itu, kembali membaca surat Al-Fatihah kedua kalinya serta membaca surat pendek sebagaimana bacaannya yang pertama. Dilanjut dengan ruku’ dan i’tidal lagi, kemudian sujud dua kali dengan thuma’ninah (tenang, diam sejenak) di setiap sujudnya.

Setelah tahapan ini selesai, kembali berdiri untuk mengerjakan rakaat yang kedua, sesuai dengan cara yang telah dijelaskan.

BACA JUGA: Kumpulan Doa saat Melihat Gerhana Bulan Total pada 8 November 2022

3. Sholat dua rakaat dengan dua kali berdiri dan dua kali ruku’ dalam setiap rakaatnya, serta memperpanjang bacaan-bacaan di dalam shalat. Cara inilah yang paling utama.

Begitupun dengan teknis yang ketiga, sebenarnya cara yang ini sama dengan cara yang kedua, hanya saja yang membedakan adalah bacaan-bacaannya dalam pelaksanaan sholat, yaitu:

  1. Setelah membaca Surat al-Fatihah pada rakaat yang pertama, membaca surat al-Baqarah. Namun, jika tidak memungkinkan dibaca secara keseluruhan, maka cukup membaca separuhnya.
  2. Ketika melaksanakan ruku’ yang pertama, membaca tasbih yang banyaknya kira-kira sesuai dengan membaca seratus ayat Al-Qur’an.
  3. Ketika berdiri untuk kedua kalinya (setelah melakukan ruku’) dan membaca al-Fatihah maka membaca surat Ali Imran.
  4. Ketika melaksanakan ruku’ yang kedua, membaca tasbih yang banyaknya kira-kira sesuai dengan membaca delapan puluh ayat Al-Qur’an.
  5. Saat berdiri untuk ketiga kalinya, setelah membaca surat al-Fatihah membaca surat An-Nisa’.
  6. Ketika melaksanakan ruku’ yang ketiga, membaca tasbih yang banyaknya kira-kira sesuai dengan membaca tujuh puluh ayat Al-Qur’an.
  7. Ketika berdiri untuk terakhir kalinya (yang keempat), setelah membaca surat al-Fatihah membaca surat al-Maidah.
  8. Dan ketika melaksanakan ruku’ yang terahir (keempat), membaca tasbih yang banyaknya kira-kira sesuai dengan membaca lima puluh ayat Al-Qur’an.
  9. Ketika sujud yang pertama membaca tasbih yang banyaknya kira-kira sesuai dengan membaca seratus ayat Al-Qur’an, sujud kedua delapan puluh ayat, sujud ketiga tujuh puluh, dan sujud keempat lima puluh ukuran ayat Al-Qur’an.

(nap)



Apa Reaksi Anda?

Komentar