Surabaya (beritajatim.com) – Tradisi Rebo Wekasan, yang dilaksanakan menurut penanggalan Hijriah pada hari Rabu terakhir bulan Safar, merupakan perayaan yang memiliki akar dalam budaya Islam dan Jawa. Tradisi ini berkembang pesat di sejumlah wilayah pesisir Pulau Jawa dan telah menjadi bagian dari warisan budaya yang dilestarikan dari generasi ke generasi.
Rebo Wekasan adalah penyatuan dua budaya, Islam dan Jawa, yang dipercayai sebagai hari ketika Allah menurunkan 320.000 bencana. Oleh karena itu, upacara adat ini dilakukan untuk menolak bala dan meminta perlindungan.
Di sisi lain, dalam pandangan Islam, perayaan Rebo Wekasan juga terkait dengan masa sakit Rasulullah SAW selama 12 hari sebelum wafat. Oleh karena itu, tradisi ini juga berfungsi sebagai penghormatan kepada beliau.
Baca Juga: Begini Kronologi Vario vs Phanter di Jalan Sarangan-Plaosan Dekat Telaga Wahyu
Salah satu aspek utama dari Rebo Wekasan adalah peningkatan ibadah, seperti sholat, doa, dzikir, dan sedekah. Tujuannya adalah menjauhkan diri dari perbuatan tercela dan marabahaya.
Berikut adalah empat ritual Rebo Wekasan yang berkembang di wilayah pesisir Pulau Jawa:
1. Yogyakarta
Di Yogyakarta, Desa Wonokromo, Kecamatan Plered, Kabupaten Bantul, memiliki versi unik dari perayaan Rebo Wekasan. Perayaan ini dimulai di depan masjid sebagai pusat perayaan sebelum pindah ke Balai Desa Wonokromo.
Satu minggu sebelum perayaan, pasar malam menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Perayaan ini berkaitan dengan pertemuan antara Sri Sultan Hamengkubuwono I dan Kyai Faqih Usman, yang terjadi pada Rabu terakhir bulan Safar.
2. Gresik
Tradisi Rebo Wekasan di Gresik diperingati di Desa Suci, Kecamatan Manyar, dan sekitarnya setiap Rabu terakhir bulan Safar. Perayaan ini mencakup pengajian dan doa bersama oleh warga setempat, serta penyediaan berbagai jajanan untuk dinikmati bersama.
Acara ini juga berfungsi sebagai ajang silaturahmi untuk menjaga persaudaraan di antara warga. Sebelum perayaan, warga melakukan pembersihan jasmani dengan mandi di beberapa sumber air yang memiliki fungsi berbeda.
3. Banten
Di Banten, khususnya di Kampung Cilanggar Timur, Desa Kadumadang, Pandeglang, perayaan Rebo Wekasan melibatkan sholat tolak bala. Sholat ini terdiri dari 4 rakaat dan berbagai doa serta dzikir.
Di wilayah lain di Banten, seperti Kota Serang, dikenal tradisi Dudusan sebagai bagian dari perayaan Rebo Wekasan. Tradisi Dudusan melibatkan pembersihan jasmani dengan air yang telah diberkati dengan doa dan dzikir.
Baca Juga: Soal Wapres Untuk Prabowo Subianto, Waketum PAN: Kami Usulkan Erick Tohir
4. Kudus
Di Kudus, Jawa Tengah, perayaan Rebo Wekasan melibatkan sholat mutlak 4 rakaat dengan bacaan surat-surat pendek tertentu. Setelah sholat, dilakukan doa bersama dan pembacaan surat Yasin, dengan salah satu ayat dibaca 313 kali. Acara ini diakhiri dengan minum air yang telah direndam kertas putih yang berisi ayat Al-Qur’an.
Tradisi Rebo Wekasan mencerminkan kekayaan budaya dan akulturasi antara Islam dan budaya Jawa di pesisir Pulau Jawa. Tujuan utamanya adalah memohon perlindungan dan keselamatan dari segala bentuk bencana. (ian)
Komentar