Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari melakukan prosesi Umbul Donga Tirta Amerta di Sungai Ngotok, Jembatan Rejoto Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon.
Prosesi Umbul Donga Tirta Amarta dari tujuh sumber ini menandai akan dibangunnya proyek strategis nasional Wisata Taman Bahari Mojopahit berbasis budaya dan sejarah.
Bersama jajaran Forkopimda Kota Mojokerto, Ning Ita (sapaan akrab, red) melarung air yang diambil dari tujuh sumber mata air dalam Mojotirto Festival 2023. Tujuh sumber tersebut berasal dari Jolotundo, Sumur Upas Candi Kedaton, Situs Siti Inggil, Sumur Sakti Gajahmada, Situs Tribuana Tungga Dewi, dan air Sumur Towo Kubur Panjang.

Event tahunan yang keempat dalam rangka peringatan Hari Air Sedunia kali ini digelar selama dua hari dengan berbagai prosesi merupakan upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto mengenalkan pariwisata di Kota Mojokerto.
Baca Juga: Resmikan Wisata Desa, Bupati Mojokerto Berharap Ada Inovasi
Di hari pertama, menampilakan Kirab Budaya, Tari Putri Kusumo yang merupakan tarian menggambarkan tentang sosok Tribuana Tungga Dewi yang diberi titah oleh Gayatri untuk naik tahta menjadi ratu penguasa Majapahit.
Tari Jogotirto merupakan tari yang menggambarkan kegiatan masyarakat secara gorong-gorong menjaga kelestarian air. Umbul Dungo Tirto Amerta yang memiliki arti memanjatkan doa, Tabur Benih Ikan, Tari Langgeng Kali Brantas. Di hari kedua, Selasa (21/3/2023) akan ada pertunjukan Barongsai dan Bantengan, Teatrikal Bumi, Geni, Banyu dan Angin serta Lapak Tempoe Doeloe.
“Mojotirto Festival tak lain sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat air yang melimpah yang diberikan Tuhan Yang Maha Kuasa kepada masyarakat Kota Mojokerto dan sekitarnya. Sehingga setiap tahun kita tidak pernah kekurangan air, kita patut bersyukur setiap tahun kita tidak pernah kekurangan air,” ungkapnya, Senin (20/3/2023).
“Insya Allah dalam beberapa hari kedepan, proyek yang masuk kategori proyek strategis nasional akan segera dibangun di tempat ini dan ini adalah sebuah persembahan kami untuk masyarakat Kota Mojokerto agar apa yang kita cita-citakan, kebangkitan Majapahit di era ini bisa kita lanjutkan kembali bersama-sama,” katanya.
Dengan memanfaatkan potensi air yang berlimpah yang ada di wilayah Kota Mojokerto. Melalui Festival Mojotirto, Wali Kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini berharap seluruh proses pembangunan sampai dibukanya pariwisata berbasis budaya dan sejarah ini benar-benar memberi dampak sebagai trigger untuk ekonomi masyarakat Kota Mojokerto.
“Khususnya ekonomi kerakyatan atau UMKM yang merupakan sektor penunjang PDRB yang terbesar di Kota Mojokerto ini. Di tempat ini, di lahan seluas 6 hektar ditambah 2 hektar lahan aset BBWS Brantas akan terbangun berbagai fasilitas pariwisata. Ada agrowisata petik jeruk, akan ada wisata kuliner di atas kapal Majapahit sepanjang 40 meter dengan view Sungai Ngotok,” ujarnya.
“Harapan ke depan, wisata Bahari Mojopahit ini akan menjadi pendukung KSPN Mojopahit yang ada di Trowulan. Sehingga ketika ada wisatawan dari luar daerah yang akan datang ke Jawa Timur untuk berwisata tentang Majapahit bisa hadir di Bumi Majapahit Mojokerto Raya dengan seluruh fasilitas pendukung yang sudah kami sediakan,” ujarnya.
Wali Kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini mengucapkan terima kasih kepada pelaku usaha, perbankan, satuan pendidikan, pelaku budaya yang sudah konsisten selama ini bersinergi dengan jajaran Pemkot Mojokerto untuk bersama-sama mewujudkan terbangunnya wisata Bahari Mojopahit di Kota Mojokerto ini.
“Semoga tahun depan tidak hanya Mojotirto Festival, tapi kehadiran infrastruktur dari bentuk destinasi wisata yang akan didukung jalan akses khusus wisata di atas tanggul sungai ini yang akan terhubung lurus dari Jalan Empunala yang sudah kita bangun selebar 18 meter2 sehingga akses ke wisata ini akan sangat mudah untuk diakses wisata dari berbagai daerah, tanpa ribet menggunakan google map,” tegasnya. [tin/ted]
Komentar