Surabaya (beritajatim.com) – Direktur Lembaga Survei ARCI, Baihaki Sirajt menemukan beberapa faktor keunggulan yang membuat elektabilitas Khofifah Indar Parawansa tetap tertinggi sebagai incumbent di Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024.
Di antaranya adalah kepuasan masyarakat, karena Khofifah dinilai peduli pada sektor UMKM selama menjabat sebagai Gubernur Jatim. Selain itu, Khofifah juga punya basis pemilih loyal dari warga Nahdliyin, yang tergabung dalam kelompok muslimat. Kedua faktor itu membuat elektabilitas Khofifah di Jatim stabil dan jauh di atas kandidat lainnya.
“Kalau Khofifah, ditemukan masyarakat lebih banyak puas dalam menangani beberapa hal, termasuk UMKM,” katanya ketika dikonfirmasi, Sabtu (23/9/2023).
Sementara itu, kata Baihaki, Emil Elestianto Dardak banyak dikenal oleh pemilih pemula. Sosok wakil gubernur Jatim itu cukup familiar di kalangan gen z, karena dianggap representasi dari pemilih milenial. “Kalau pak Emil dikenal di kalangan pemilih anak-anak muda,” tandasnya.
Sementara itu, Bupati Sumenep Achmad Fauzi yang elektabilitasnya juga melejit sebagai kandidat di Pilgub Jatim dikenal masyarakat karena mampu memimpin Sumenep. Masyarakat banyak mengetahui prestasi kader PDIP itu dalam mengentaskan kemiskinan dan mengurangi angka pengangguran di wilayah ujung timur pulau Madura itu.
“Pak Fauzi diketahui mampu menekan angka kemiskinan di Sumenep itu banyak diketahui masyarakat. Data itu yang bisa kami baca di survey,” tambahnya.
Di sisi lain, dari basis kewilayahan dan usia pemilih, kekuatan Khofifah banyak tersebar hampir seluruh wilayah dan dari kelompok ibu-ibu. Sedangkan, Emil Dardak pemilihnya banyak di wilayah mataraman dan Fauzi ada di wilayah tapal kuda. “Kalau pemilihnya Pak Fauzi dan Mas Emil hampir sama, yakni kelompok usia 45 tahun ke bawah. Kalau Bu Khofifah hampir sama, yakni kelompok ibu-ibu yang umurnya 45 tahun ke atas,” pungkasnya. (tok/kun)
BACA JUGA: ARCI: Gerindra Mulai Geser PKB, Tempel Ketat PDIP di Jatim
Komentar