Jember (beritajatim.com) – Dewan Pimpinan Cabang Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kabupaten Jember, Jawa Timur, menilai dua tahun masa pemerintahan Bupati Hendy Siswanto dan Wakil Bupati Firjaun Barlaman lebih baik daripada kepemimpinan Bupati Faida dan Wakil Bupati Abdul Muqiet Arief.
“Pertama, hubungan harmonis kelembagaan eksekutif dan legislatif. Ini tentu sangat penting karena itu dasar pembangunan,” kata Ketua DPC Gerindra Jember Ahmad Halim, ditulis Jumat (3/3/3023). Hubungan harmonis ini tak hanya antara eksekutif dengan legislatif, tapi juga dengan lembaga vertikal lainnya.
Pembangunan juga bisa dirasakan masyarakat Jember. “Ada perbedaan jauh, terutama dalam hal pelayanan dasar infrastruktur. Perbaikan kinerja aparatur sipil negara juga terlihat,” kata Halim.
BACA JUGA:
Perubahan Dapil di Jember Bikin Caleg Petahana Seperti Petani Gagal Panen
Namun Hendy-Firjaun tak berhadapan dengan situasi mulus. “Warisan persoalan masa lalu harus diurai satu demi satu. Contoh: predikat disclaimer dan tidak wajar dari Badan Pemeriksa Keuangan jadi salah satu pekerjaan rumah,” kata Halim.
Kekurangan lainnya, menurut Halim, tidak terlalu signifikan. “Kekurangan itu bisa dicarikan jalan kaluar, Apalagi komunikasi politik dengan lembaga legislatif dan pemerintah provinsi dan pusat membaik,” kata Halim.
Hendy dan Firjaun dilantik menjadi bupati dan wakil bupati Kabupaten Jember oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pada 26 Februari 2021. Mereka terpilih setelah memenangi pemilihan kepala daerah yang diselenggarakan pada 9 Desember 2020.
BACA JUGA:
Pemanasan Politik Gerindra Jember Diikuti 23 Ribu Orang
Duet yang diusung Partai Gerindra, Partai Nasional Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Demokrat ini memperoleh dukungan 489.794 suara (46,60 persen).
Mereka mengalahkan pasangan Faida dan Dwi Arya Nugraha Oktavianto yang memperoleh 328.729 suara (31,27 persen) dan pasangan Abdussalam-Ifan Ariadna yang mendapatkan 232.648 suara (22,13 persen). [wir/suf]
Komentar