Surabaya (beritajatim.com) – Emil Dardak menyebut NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) berdiri atas perjuangan para kiai dan santri. Pun dalam pembangunan Indonesia, Wagub Jatim itu juga menyatakan kontribusi kiai dan santri tak bisa dipandang sebelah mata.
Hal tersebut disampaikan Emil Elestianto Dardak dalam Tasyakuran dan Resepsi Satu Abad NU yang diselenggarakan oleh PCNU Kota Kraksaan Probolinggo, Kamis (23/2/2023).
“Kerap kali diutarakan bahwa PBNU jika diurai bisa juga menjadi Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan Undang-undang Dasar 1945. Itulah yang hebat, karena NKRI berdiri atas perjuangan dari para kiai dan santri,” ucap Emil Dardak.
Emil Dardak juga menyampaikan Resolusi Jihad mampu mengantarkan Indonesia mempertahankan kemerdekaan dan mampu memperkuat elemen bangsa untuk menyadarkan seluruh kaum beragama di Indonesia akan cinta terhadap tanah air.
“Kita flashback mundur ke tahun 1945 dimana kemerdekaan berawal dari secarik kertas proklamasi yang dibacakan oleh Bung Karno dan pasca itu muncul kekuatan yang besar dari luar negeri datang ke Indonesia seakan meremehkan hal tersebut,” kata Emil Dardak.
BACA JUGA: Ketika Emil dan Ganjar Makan Roti Bareng di Resepsi 1 Abad NU
“Namun dengan perjuangan para kiai, kita mampu mempertahankan kemerdekaan, yang juga sampai sekarang masuk ke dalam mars Nahdlatul Ulama, Ya lal wathan hubbul wathan minal iman,” sambungnya.
Hal tersebut pula yang dapat merawat NKRI agar tidak terpisahkan antara umat beragama dengan eksistensi negara yang didirikan untuk melindungi seluruh tumpah darah warganya.
“Tidak bisa dibentur-benturkan karena negara Indonesia hakikinya berdiri tegak justru karena Ketuhanan Yang Maha Esa dan karena umat beragamalah negara kita berdiri,” kata Emil Dardak.
Menurut Emil Dardak, spirit yang ditumbuhkan para kiai untuk melawan penjajah dan merawat NKRI merupakan aktualisasi Islam dalam wujud cinta tanah air serta menerima pancasila sebagai perjuangan bangsa mencapai kemakmuran.
Sila pertama hingga kelima telah dan masih berjalan dengan baik di tengah masyarakat hingga saat ini. Menurutnya, dengan berpedoman pada Pancasila tidak akan bisa mengurangi kadar beragama di dalam diri masyarakat Indonesia.
“Sila kesatu, kita tidak dapat dibentur-benturkan karena negara kita berdiri tegak atas dasar umat beragama. Kemudian Sila kedua, tidak memandang agamanya apa dan darimana latarbelakangnya pasti akan saling tolong menolong. Sila ketiga, dari Sabang sampai Merauke, Miangas sampai Pulau Rote kalau misalkan nggak jadi satu akan lemah bangsa kita,” ucapnya.
“Sila keempat, intinya kepemimpinan di republik kita tidak diwariskan tetapi dikembalikan kepada pilihan rakyat maka ini adalah kepemimpinan yang demokratis dipilih langsung atau tidak langsung. Sila kelima, nilai-nilai keadilan sosial sejalan dengan nilai nilai kita beragama, jadi Pancasila tidak perlu lagi dipertanyakan, karena kita jalan tidak ada yang bertentangan dengan hakikat kita sebagai umat beragama,” sambungnya.
Di tengah perubahan dan tantangan zaman yang semakin kompleks, Nahdlatul Ulama selalu berada di garda terdepan dalam membela kepentingan bangsa dan negara.
BACA JUGA: Emil Dardak Resmikan Mushola R. Maskuroh Malang, Cikal Bakal Wisma Santri Indonesia
Peran strategis para kiai, dan ibu nyai, para santri bersama-sama seluruh pemangku kepentingan bangsa, ikut membangun kepentingan masa depan Indonesia sangatlah diharapkan.
Dalam sambutannya pula, cucu dari KH Mochamad Dardak atau Mbah Dardak tersebut pula mengharapkan para santri di Kota Kraksaan dapat turut andil memanfaatkan peluang pembangunan di wilayah timur, seperti pembangunan tol yang direncanakan oleh Kementerian PUPR hingga Banyuwangi.
“Kota Kraksaan adalah wajah dari Probolinggo ke timur, tidak jauh dari sini ketemu Paiton dan Situbondo dan inshaallah pembangunan tol dari Leces akan sampai ke Gending dan Besuki, kita harapkan para santri bisa memanfaatkan peluang ini,” ujar Emil Dardak.
Dirinya menyakini bahwa eksistensi Nahdlatul Ulama di Kota Kraksaan akan mampu mewadahi ikhtiar ekonomi Jawa Timur.
“Kami (Pemprov Jatim) bersama pak Plt Bupati Probolinggo akan bersama-sama memperjuangkan bahwa semisal di rest area harus ada tempat untuk NU Kota Kraksaan,” pungkas Emil Dardak. [tok/beq]
Komentar