Ponorogo (beritajatim.com) – Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko meminta pihak bank untuk melakukan restrukturisasi pinjaman warga terdampak tanah gerak di Dusun Sumber Desa Tumpuk Kecamatan Sawoo.
Alasan restrukturisasi pinjaman pum jelas, warga sedang terdampak bencana tanah gerak. Dia meminta warga terdampak tanah gerak diberi kelonggaran waktu untuk mencicil hutangnya.
“Saat ini kan sedang bencana. Mereka (warga terdampak-red) yang mempunyai pinjaman. Kita minta pihak bank untuk restrukturisasi pinjamannya,” ungkap Bupati Sugiri Sancoko, Selasa (07/03/2023).
Warga yang terdampak ini merupakan korban dari bencana tanah gerak. Rumah-rumahnya rusak akibat tanahnya yang bergerak. Setiap hari mereka berada di tempat pengungsian dengan keadaan yang sedih. Tidak mikir untuk mencicil pinjaman di bank, untuk makan saja dari bantuan.
“Mereka itu sedang sedih, rumahnya rusak makan saja susah, masa harus mikir mencicil utang. Ini ada ruang halal yang diizinkan oleh BI maupun OJK untuk direstrukturisasi,” katanya.
Salah satu restrukturisasi yang dilakukan dengan memberikan kelonggaran agar tidak mengangsur hutang selama satu tahun. Sugiri menyebut waktu satu tahun itu dirasa pas untuk relaksasi pinjaman. Dengan pertimbangan 6 bulan pertama mereka berjuang untuk mendirikan hunian sementara (huntara) di tempat relokasi. Baru 6 bulannya lagi digunakan untuk warga bekerja. Sehingga saat tibanya lagi untuk mengangsur pinjaman, warga terdampak tanah gerak ini sudah mulai survive ekonominya.
“Waktunya sampai cukup ya setahun. Ketika ekonominya mulai bangkit baru mengangsur pinjamannya,” ungkap Kang Giri.
Bupati Sugiri Sancoko menambahkan bahwa keadaan restrukturisasi juga pernah dilakukan di Kecamatan Pudak beberapa waktu lalu. Kala itu masyarakat disana terdampak oleh penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang ternak sapinya. Praktis ekonomi disana saat itu lumpuh, sebab warga disana menggantungkan mata pencaharian pada usaha ternak sapi perah. Saat itu, lembaga keuangan diminta untuk melakukan restrukturisasi pinjaman warga Pudak.
“Saat ternaknya mati, jangan sampai diuber-uber(dicari-cari) mantri bank. Saat itu ekonomi Pudak lumpuh akibat PMK,” pungkasnya. (end/ted)
Komentar