Malang (beritajatim.com) – Sebanyak 988 dari 993 Kepala Keluarga (KK) korban gempa bumi 11 April 2021 lalu di Malang Selatan rumahnya mengalami rusak berat. Para korban kini telah menerima bantuan penuh sebesar Rp 50 juta
“Ada 20 kecamatan terdampak gempa bumi 2021 lalu, sejumlah 993 rumah rusak berat, yang sudah ditransfer 988 sudah semua, tetapi sistem blokir,” ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, M Nur Fuad Fauzi, Selasa (16/5/2023).
Fuad Fauzi menjelaskan, dari 988 rumah rusak berat yang dana bantuannya sudah ditransfer itu, sebagian masih diblokir, karena menunggu proses verifikasi penilaian dari tim fasilitator lapangan. Saat ini ada 407 yang sudah dibuka blokirnya, sehingga sudah penuh menerima bantuan Rp 50 juta.
“Juga ada 90 KK yang blokirnya telah dibuka 25 persen atau menerima bantuan Rp 25 juta. Lainnya masih menunggu,” tegas Fuad.
Fuad menjelaskan, dana bantuan itu diblokir karena proses yaitu melalui penilaian dari tenaga ahli terhadap perkembangan proses pembangunan rumah yang sudah dibangun, tergantung progres perkembangan pembangunan.
Gempa Tuban Terasa Hingga Malang, Bikin Warga yang Akan Bukber Bingung
“Apakah sudah sesuai atau belum, dan biaya yang digunakan untuk pembangunan rumah itu, kami libatkan tim ahli,” urainya.
“Memang ketentuan itu, bagi yang melebihi atau yang sudah membangun di atas 50 persen dibuka full blokir dana bantuannya,” sambung Fuad.
Sebagai informasi, pemerintah pusat telah menyiapkan anggaran bantuan sebesar Rp 49 miliar 650 juta bagi ratusan korban bencana gempa bumi di Malang Selatan. [yog/but]
Komentar