Peristiwa

Tumpukan Kayu di Belakang SMK Taman Siswa Mojokerto Terbakar, Warga Panik

Petugas Damkar Kota Mojokerto melakukan upaya pemadamkan di lokasi kebakaran. [Foto : Misti/beritajatim.com]
Petugas Damkar Kota Mojokerto melakukan upaya pemadamkan di lokasi kebakaran. [Foto : Misti/beritajatim.com]

Mojokerto (beritajatim.com) – Tumpukan kayu di belakang gedung Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Taman Siswa (Tamsis) Mojokerto, terbakar. Kebakaran kayu bekas kursi di sekolah yang terletak di Jalan Panderman Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto tersebut membuat panik warga.

Menyusul lokasi kebakaran dekat dengan pemukiman warga meski masih ada sungai yang menjadi pembatas. Tumpukan kayu bekas kursi tersebut terbakar hingga api membumbung tinggi sehingga tak ayal membuat warga yang berada di belakang sekolah panik.

Diduga pihak sekolah tidak mengetahui jika pembakaran sampah di dekat tumpukan kayu tersebut merembet ke kayu di belakang gedung sekolah. Sehingga warga menghubungi pihak Pemadam Kebakaran (Damkar) milik Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto.

Salah satu warga, Andre mengatakan, api dengan cepat membakar tumpukan kayu di belakang gedung SMK Taman Siswa. “Ada dua orang membakar, tidak tahu bakar apa? Tdak tahu, itu siswa atau tukang kebun. Posisinya kan tertutup seng, saya tahu karena mencium bau sesuatu yang terbakar,” ungkapnya, Senin (31/7/2023).

Masih kata Andre, ia sudah mengingatkan saat api sudah mulai terlihat membesar karena cuaca yang panas dikhawatirkan akan merembet. Ia sudah berteriak untuk mengingatkan karena api sudah membumbung tinggi tapi tidak ada respon dari dalam lokasi kebakaran tersebut.

“Saya sudah teriak tapi tidak ada respon sampai tak tinggal beli rokok. Itu jam 1, jam 12 an ada yang orang yang membakar tak pikir hanya bakar biasa (sampah). Tapi sampai jam 1 kurang, api sudah besar, sudah kita peringatkan tidak ada respon. Akhirnya warga sekitar takut ada imbas, pakai selang air. Kita teriak ramai-ramai, pihak Tamsis keluar,” ujarnya.

Warga kemudian menghubungi pihak Damkar milik Pemkot Mojokerto. Hal tersebut dilakukan lantaran upaya pemadaman manual yang dilakukan warga tak membuahkan hasil, api masih menyala dan membesar. Warga khawatir lantaran saat ini musim kemarau, cuaca panas dan angin.

“Kalau anginnya kencang, kalau bakar-bakar ya liat dulu lah. Karena kejadian ini (kebakaran) tidak hanya sekali ini, dulu juga pernah. Lokasinya juga sama, ketahuan warga juga. Sudah lama sih, lupa. Hampir sama kayak ini, ketahuan warga juga. Maka dari itu warga akan audiensi dengan pihak Tamsis agar kejadian serupa tidak terjadi lagi,” tegasnya.

Sementara itu, Humas SMK Taman Siswa, Aris Sutandoko mengatakan, saat kejadian pihak sekolah sedang menggelar rapat. “Baru tahu ada kobaran setelah mendapat informasi via Whatsapp. Saat itu, langsung kami kerahkan 7 apar dari dalam bengkel dan semprotan air dari selang,” tambahnya.

Menurutnya, pihak sekolah masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut. Pihaknya mengaku tidak mengetahui apakah kebakaran tersebut karena faktor kesengajaan atau cuaca sehingga pihak sekolah masih melakukan menyelidiki terkait penyebab kebakaran tersebut. [tin/kun]

Mojokerto Tarik Penjualan Seragam dari Koperasi Sekolah


Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks



Apa Reaksi Anda?

Komentar