Peristiwa

Sidak Mamin

Petugas di Mojokerto Temukan Mamin Kemasan Rusak

Petugas gabungan melakukan pengecekan mamin. [Foto : ist]
Petugas gabungan melakukan pengecekan mamin. [Foto : ist]

Mojokerto (beritajatim.com) – Sejumlah makanan dan minuman (mamin) dalam kemasan di salah satu swalayan di Kota Mojokerto ditemukan dalam kemasan rusak. Hal tersebut ditemukan saat inspeksi mendadak (Sidak) Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto.

Petugas gabungan dari Dinkes, Diskopukmperindag, Satpol PP, Polres Mojokerto Kota, TNI, DPRD tersebut menyisir sejumlah pedangang di Pasar Tanjung Anyar dan swalayan. Sidak dipimpin langsung Sekretariat Daerah Kota (Sekdakot) Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo.

“Sidak dilakukan untuk melihat ketersediaan pangan, apakah stok pangan selama Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri di Kota Mojokerto nanti cukup apa tidak. Ada 15 titik yang didatangi tim gabungan,” kata Sekda Kota Gaguk Tri Prasetyo, Rabu (12/4/2023).

BACA JUGA:
Gus Muhdlor Sidak Mamin di Sejumlah Toserba Sidoarjo

Petugas juga mengecek harga kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, bawang merah dan bawang putih. Dari hasil sidak, lanjut mantan Kepala Dishub ini, harga masih stabil. Hanya harga daging ayam yang diketahui naik, namun kenaikan hanya Rp1 ribu per kg.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkesppkb) Kota Mojokerto, dr Farida Mariana menambahkan, di salah satu swalayan ditemukan mamin yang kemasan penyok dan mendekati masa kedaluarsa.

“Jadi yang kita temukan ada kemasannya penyok dan tidak boleh di display lagi. Untuk minuman yang kemasan rusak, kita langsung suruh ambil dan tidak boleh display. Ada juga makanan sampling frozen food dan akan kita sampel dan akan dicek di laboratorium,” jelasnya.

Sidak makanan dan minuman jelang lebaran
Sidak makanan dan minuman jelang lebaran

Petugas juga membongkar parsel namun masih relatif aman karena belum masuk kadaluwarsa. Sementara, lanjut dr Farida, sampel yang diambil dari Pasar Tanjung Anyar berupa, ikan asin, teri, udang, pindang dan kerang. Sampel tersebut dibawa ke laboratorium.

“Kita ketemukan bahan makanan yang ED (ekspired), kalau kita sarankan semua harus cek dan ricek sebelum membeli. Semua harus dicek, kalau barang impor ada izin edar, BPOM, halal dan ekspirednya juga ada. Kalau kemasan rusak ya jangan dibeli,” ujarnya.

Pihaknya berharap agar semua barang yang diberikan atau dijual ke masyarakat barang yang aman. Artinya tidak mengandung bahan yang tidak rusak dan tidak masuk masa ekspired. Pihaknya menghimbau masyarakat agar tidak membeli barang-barang yang kemasannya sudah penyok atau rusak. [tin/suf]

Apa Reaksi Anda?

Komentar