Ponorogo (beritajatim.com) – Kejadian kebakaran di Kabupaten Ponorogo cukup tinggi. Data Damkar Ponorogo mencatat mulai 1 hingga 20 September 2023, ada 20 kejadian kebakaran. Artinya, dalam satu hari rata-rata terjadi satu kali kejadian kebakaran.
“Penanganan kebakaran yang dilakukan Damkar Ponorogo sampai tanggal 20 September 2023, telah terjadi 20 kejadian kebakaran,” kata Kabid Penyelamatan dan Damkar Satpol PP Ponorogo, Bambang Supeno, Sabtu (20/9/2023).
Jumlah 20 kejadian kebakaran itu hanya yang dilaporkan kepada petugas Damkar Ponorogo. Juga ada kejadian yang tidak dilaporkan, artinya masyarakat bisa menangani kebakaran itu tanpa bantuan Damkar.
“Jika dirata-rata, ya setiap hari terjadi satu kali kebakaran. Namun dalam kurun waktu tersebut, dalam sehari pernah terjadi kebakaran 2-3 kali,” katanya.
Dari 20 kejadian itu, rinciannya untuk kebakaran rumpun bambu sebanyak enam kali, kebakaran rumah juga enam kali. Kebakaran lahan tiga kejadian, kebakaran kandang sebanyak dua kali. Kemudian ada kebakaran hutan, pom bensin, dan lahan tebu masing-masing satu kali.
BACA JUGA:
Ini Pertimbangan Bupati Ponorogo Pilih drg. Enggar Jadi Plt RS Bantarangin
Bambang mengungkapkan dari 20 kejadian itu, ada kebakaran rumah dan gudang yang menimbulkan kerugian cukup besar sampai Rp500 juta. Kejadiannya di Desa Dadapan Kecamatan Balong yang terjadi pada 6 September 2023 lalu.
“Di Desa Dadapan itu kerugiannya mencapai Rp500 juta, sebab yang terbakar gudang dan dapur rumah,” katanya.
Peristiwa kebakaran yang terjadi akhir-akhir ini, kata Bambang kebanyakan disebabkan oleh human error atau kelalaian manusia. Misalnya membakar sampah, belum dipastikan api sudah padam tetapi sudah ditinggal.
BACA JUGA:
Kakek di Ponorogo Meninggal Saat Bakar Lahan Sendiri
Nah, ternyata sampah itu masih menyala dan merembet bisa ke pemukiman ataupun lahan. Bisa juga terjadi di dapur yang menggunakan tungku kayu.
Tidak bosan-bosan, Bambang menghimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada. Apabila membakar sampah, atau diang untuk binatang harus memastikan apinya itu benar-benar padam. Bahkan, ketika ada keperluan mendadak untuk pergi, alangkah amannya untuk disiram dengan air bekas pembakarannya.
“Kita ingatkan masyarakat untuk waspada dan hati-hati,” pungkasnya. [end/beq]
Komentar