Malang(beritajatim.com) – Warga minta Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang untuk mengkaji ulang kebijakan contra flow khusus angkutan kota (angkot) di Kayutangan Heritage. Warga menilai hal itu berbahaya karena rawan kecelakaan.
“Bahaya ya kalau aku lewat sana pas di persimpangan (simpang 4 Kayutangan). Terus pas lewat Jalan Majapahit takutnya waktu belok tiba-tiba papasan dengan angkot,” kata warga Klojen, Kota Malang, Tiama, Selasa, (21/2/2023).
Dishub Kota Malang sebelumnya melakukan uji coba jalur satu arah di kawasan Kayutangan Heritage. Ujicoba ini akan berjalan selama 3 pekan ke depan sejak Senin, (20/2/2023) kemarin.
Namun ujicoba ini ditentang oleh sopir angkot karena menganggap rute mereka semakin jauh dan berimbas pada biaya operasional. Untuk itu, mereka pun meminta ada dua jalur atau contraflow di jalur satu arah Kayutangan Heritage khusus angkot.
“Perlu terus dikaji, apabila memang membahayakan maka perlu diperbaiki (kebijakannya),” imbuhnya.
Sementara itu, Kasatlantas Polresta Malang Kota, Kompol Ari Galang Saputro menilai, jika memang dirasa membahayakan pengguna jalan maka kebijakan contra flow perlu dievaluasi.
“Perlu terus dikaji mas, apabila memang membahayakan maka perlu diperbaiki,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, Selasa (21/2/2033) malam diadakan kembali rapat dengan Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (FLLAJ) terkait evaluasi contra flow.
“Mudah-mudahan nanti malam hasil rapat bisa diputuskan bersama,” tandasnya. (luc/ted)
Komentar