Peristiwa

Cuaca Mendung, Hilal Tidak Terlihat di Blitar

Kemenag kabupaten Blitar akan menggelar rukyatul Hilal di bukit Banjarsari atau Soeharto di kecamatan wonotirto kabupaten Blitar pada tanggal 20 April 2023 mendatang
Kemenag kabupaten Blitar akan menggelar rukyatul Hilal di bukit Banjarsari atau Soeharto di kecamatan wonotirto kabupaten Blitar pada tanggal 20 April 2023 mendatang

Blitar (beritajatim.com) – Kementerian Agama Kabupaten Blitar menggelar pemantauan Hilal di bukit Banjarsari Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar, Kamis (20/04/23). Hasilnya hingga pukul 17.36 WIB, dipastikan Hilal tidak terlihat karena cuaca mendung.

Hal itu diungkapkan oleh Kasi penyelenggara syariah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blitar Mun im Sufufi. Menurutnya hingga proses pemantauan selesai, hilang tidak nampak dari bukit Banjarsari Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar.

“Dari pemantauan Hilal hari ini, dapat dipastikan Hilal tidak nampak dari Blitar,” katanya.

Kegiatan rukyatul hilal sendiri digelar Kementerian Agama Kabupaten Blitar sejak pukul 17 .29 hingga 17.36 WIB. Dari awal hingga akhir hilal tidak nampak karena tertutup mendung.

Baca Juga:
Isbat Idul Fitri Sore Ini, Menag: Jaga Ukhuwah Islamiyah

Sementara untuk penghitungan posisi hilal menurut tim pemantau masih sangat muda yakni berada di di posisi 1,5 derajat. Hasil pengamatan ini pun akan disampaikan Kemenag Kabupaten Blitar ke sidang Isbat di Jakarta.

“Posisi masih cukup muda dan hasil ini akan kami sampaikan ke sidang isbat yang digelar oleh Kementerian Agama di Jakarta nanti,” jelasnya.

Hasil rukyatul hilal ini akan disampaikan ke pusat sebagai bahan pertimbangan dalam sidang isbat penentuan 1 syawal 1444 hijriah. Rukyatul hilal di Bukit Banjarsari diikuti oleh 200 orang diantaranya ahli falakiah, perwakilan Kantor Kemenag Kabupaten Blitar, Kantor Kemenag Kota Blitar, Tulungagung.

“Yang hadir hari ini ada perwakilan Kemenag kabupaten Blitar ke mana Kota Blitar serta Tulungagung dan semua menyepakati dari hasil pemantauan Hilal belum terlihat atau tidak terlihat,” pungkasnya.

Baca Juga:
NU Jatim: Hilal di Condrodipo Gresik Tak Terlihat

Dengan demikian maka potensi perbedaan perayaan hari raya Idul Fitri antara Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah bisa terjadi. Kementerian Agama kabupaten Blitar serta Kota Blitar dan Tulungagung menghimbau agar warga tetap toleransi dan saling menghormati keputusan yang diambil oleh Kementerian Agama Republik Indonesia mengenai penetapan 1 Syawal 1444 Hijriyah.

“Ini artinya untuk kemungkinan perbedaan satu Syawal Ada kemungkinan untuk berbeda tapi kami tetap mengimpor untuk saling menghormati apapun keputusan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama RI,” pungkasnya. [owi/beq]



Apa Reaksi Anda?

Komentar