Jakarta (beritajatim.com) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Arjuno, Pasuruan, Jawa Timur yang terjadi sejak Sabtu (28/8/2023) menjadi perhatian pemerintah pusat.
Sebab, titik api dilaporkan meluas mulai dari wilayah administrasi Kabupaten Malang, Pasuruan, Mojokerto hingga Kota Batu dalam kurun waktu sepekan terakhir.
“Apabila ditotal, maka luas lahan yang terbakar dari seluruh wilayah telah mencapai kurang lebih 4.796 hektar, yang mana Kabupaten Pasuruan menjadi wilayah terdampak paling luas yakni 2.724,48 hektar,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Sabtu (9/9/2023).
Menurutnya, jika diamati langsung dari helikopter, sisa-sisa kebakaran itu berwarna hitam pekat dan dapat dipastikan hampir 99 persen vegetasi berupa pepohonan, semak dan belukar mati.
BACA JUGA:
Luasan Kebakaran Gunung Arjuno Terus Meningkat Menjadi 4.403 Hektar
Adapun lokasi yang sebelumnya terbakar dalam peninjauan itu berada di lereng gunung dengan ketinggian bervariasi antara 6.000 sampai 8.000 kaki, jika diukur menggunakan altimeter atau alat pengukur ketinggian maupun jarak suatu lokasi yang dimiliki oleh sistem navigasi
Muhari juga menyebut, lokasi kebakaran itu juga tidak berada pada satu titik, melainkan ada di beberapa spot yang berbeda-beda.
“Di lokasi lain, kepulan asap juga masih terlihat di beberapa titik yang diduga merupakan hot spot baru,” katanya.
BACA JUGA:
Tak Ada Izin Resmi, Manajer WO Jadi Tersangka Kasus Kebakaran di Bukit Teletubbies
Sementara, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto melakukan peninjauan udara memantau operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Arjuno, Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (8/9/2023).
Peninjauan itu dilakukan menggunakan helikopter bernomor lambung PK-DAP dari lapangan sepak bola Kaliandra yang berada tak jauh dari posko penanganan darurat karhutla di Kecamatan Prigen, Pasuruan. [hen/beq]
Komentar