Peristiwa

Alasan Norwegia dan Banyuwangi Jalin Kerjasama Atasi Sampah

Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengalokasikan lebih dari 1,5 hektar lahan untuk pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Reduce Reuse Recycle (TPS 3R) di Desa Balak, Kecamatan Songgon.

Saat ini, TPS itu telah resmi beroperasi dengan kapasitas 84 ton sampah per hari. Serta, mampu melayani kebutuhan pengolahan sampah di enam kecamatan sekitar.

Selain itu, kapasitas pelayanan TPS 3R ini sekitar 250.000 penduduk atau 55.491 rumah. Fasilitas ini dilengkapi dengan teknologi pengolahan sampah antara lain conveyor belt, baler, peralatan komposting, kendaraan pengangkut sampah.

TPS Balak juga telah dilengkapi untuk secara efisien mengolah sampah organik dan non-organik yang sebagian besar berasal dari rumah tangga di wilayah layanan. Ke depan operasional fasilitas ini diharapkan mampu mempekerjakan sekitar 200 orang karyawan dalam skala penuh.

Markus Horcher, Director Sustainability & Public Affairs, Borealis, mengatakan Banyuwangi Hijau merupakan perluasan jangkauan dari pengelolaan sampah di Muncar pada tahun 2018 melalui Project STOP.

“Kami berharap inisiatif ini dapat menjadi inspirasi dan cetak biru bagi program lain untuk mempercepat perwujudan ekonomi sirkuler dan menghindari pencemaran sampah ke lingkungan,” kata Markus Horcher.

Baca Juga: Petugas TN Alas Purwo Banyuwangi Lakukan Patroli Gabungan dan Sosialisasi

Sementara Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Rut Kruger Griverin, berharap TPS ini tak hanya pengelolaan sampah, namun juga memberikan dorongan bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan “Kita tidak bisa hanya bereaksi namun juga beraksi. Kerjasama di daerah adalah kunci untuk mengatasi permasalahan sampah,” ujar Rut.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Sampah Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, Nani Hendiarti, turut mengapresiasi program Banyuwangi Hijau. Pasalnya, langkah Banyuwangi selaras dengan rencana program pemerintah pusat untuk menekan sampah khususnya sampah laut.

“Saat ini, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengurangi sampah laut sebesar 70 persen pada 2025. Banyuwangi lebih dulu memikirkan permasalahan sampah dibanding kabupaten lain bahkan kota besar di Indonesia,” kata Nani. (rin/ted)


Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks



Apa Reaksi Anda?

Komentar