Malang (beritajatim.com) – Ahmad Irfan Ardiansyah mahasiswa S1 Geografi FIS (Fakultas Ilmu Sosial) peraih medali emas pada ajang ISC (Incredible Science Competition). Pada kompetisi yang diselenggarakan oleh Pusat Olimpiade Sains Indonesia (POSI) tersebut, Irfan meraih juara olimpiade geografi kategori guru dan mahasiswa se-Indonesia.
Saat diwawancarai beritajatim.com, Irfan bercerita mengenai pengalaman dan memberi tips pada mahasiswa untuk manajemen waktu. Ia menjelaskan proses lomba ISC ini terdiri atas tiga tahap, mulai dari pendaftaran, pelaksanaan, dan pengumuman lomba.
“Berkaitan dengan teknis pengerjaannya jumlah soal terdiri dari 75 butir dan untuk jawaban benar diberikan nilai +4, salah -1, dan apabila dikosongi nilainya 0. Untuk lomba ISC ini dilakukan secara daring atau online dan seleksinya hanya 1 kali tahapan” katanya mahasiswa yang akrab dipanggil Irfan tersebut, Kamis (23/2/2023).
Menurutnya, lomba ini sebagai rencana agar tetap produktif dan tidak berhenti pada saat meraih medali emas saja. Dia ingin terus mengasah kemampuan diri dan juga suka merasakan suasana yang kompetitif.
“Oleh karena itu, saya ikut berbagai kegiatan atau lomba, salah satunya ISC ini. Saya terus menerus mencari lomba atau kegiatan kompetitif lain sambil mengisi waktu luang dan juga ikut dalam beberapa kelas atau course sehingga bisa meningkatkan kompetensi diri” sambung Irfan.
Ia berpesan, ketika mengikuti lomba dan hasilnya belum sesuai dengan yang diharapkan, itu merupakan room for improvement. Saat itu kemampuan seseorang untuk introspeksi dan mawas diri terkait kompetensi dapat dilakukan.
“Kita belajar untuk bisa meningkatkan kemampuan kedepannya. Tentunya di setiap event mungkin tidak dapat selalu menang atau berhasil, namun apabila dengan mindset yang tepat, hal itu malah bisa menjadi dorongan positif agar tetap selalu berusaha,” katanya.
Terkait belajar efektif, dia memandang ada tiga langkah yang dapat dilakukan mahasiswa. Pertama, setiap hari meluangkan waktu minimal 3 jam untuk fokus belajar. Distraksi seperti notifikasi dari handphone maupun perangkat elektronik lainnya hendaknya dihilangkan untuk sementara waktu.
“Kedua, kita juga dapat membagi waktu untuk fokus belajar dengan durasi yang singkat terlebih dahulu. Misalnya, 25 menit pertama, kemudian lakukan istirahat sejenak, dan kemudian diulangi sesuai kehendak masing – masing,” kata Irfan.
Kemudian yang ketiga, kata Irfan, saat belajar hendaknya tidak bersamaan dengan mengerjakan tugas yang lain. “Menurut saya, dengan fokus pada suatu tugas tertentu, maka kualitas dari hasil pekerjaan juga semakin baik,” pungkas Irfan dalam keterangannya. [dan/but]
Komentar