Blitar (beritajatim.com) – Sudah ada dua kasus rabies muncul di Kabupaten Blitar sejak Januari hingga Juni 2023. Tetapi, stok vaksin rabies di Pemkab Blitar justru kosong.
Hal itu layak mendapat perhatian serius Pemkab Blitar. Dinas Peternakan dan Perikanan perlu melakukan antisipasi dengan menyuntikkan vaksin antirabies ke hewan seperti kucing, anjing, dan kera.
Sayangnya stok vaksin antirabies di Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar kosong sejak awal tahun hingga sekarang. Dinas terkait belum mendapatkan pasokan vaksin antirabies dari pemerintah pusat.
“Kami belum memiliki stok untuk vaksin antirabies, yang persediaan tahun kemarin sudah habis kami salurkan,” kata Kabid Kesmavet Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar Nanang Miftahudin, Jumat (30/6/23).
Biasanya, vaksin antirabies dikirim pemerintah pusat sebelum tanggal 29 Sebtember atau bertepatan dengan hari antirabies sedunia. Namun, tampaknya pada tahun ini akan sedikit berbeda karena pemerintah pusat lebih memprioritaskan penyaluran vaksin ke sejumlah daerah yang kasus rabiesnya tinggi seperti Bali dan Jawa Barat.
Baca Juga:
Setelah Divaksin, 2 Pasien Rabies di Blitar Sembuh
Sementara untuk daerah yang masuk kategori bebas rabies seperti Jawa Timur belum mendapatkan prioritas pengiriman vaksin antirabies.
“Karena Jatim masih masuk kategori bebas rabies jadi masih belum masuk prioritas penerima vaksin antirabies,” imbuhnya.
Tahun lalu, Kabupaten Blitar menerima pasokan vaksin antirabies sebanyak 300 dosis. Jumlah tersebut telah disalurkan ke 300 kucing dan anjing di wilayah Kabupaten Blitar.
Kegiatan vaksinasi antirabies itupun dilakukan di beberapa Puskemas Hewan (Puskeswan) mulai dari Talun, Binangun, Kademangan hingga Nglegok. Pada tahun lalu, Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar memprioritaskan anjing dan kucing lokal sebagai penerima vaksin antirabies.
“Tahun lalu stok yang kami terima 300, itu kami prioritaskan untuk anjing-anjing lokal. Kalau anjing yang kontes atau kelas ras, kelas atas gitu itu bukan prioritas kami,” papar Nanang.
Meski saat ini stok vaksin antirabies di Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar tengah kosong, masyarakat yang memiliki kucing dan anjing tetap bisa melakukan vaksinasi mandiri di sejumlah klinik hewan. Biaya untuk vaksin antirabies ini juga tidak terlalu mahal yakni Rp150 ribu.
Baca Juga:
Dua Warga Blitar Suspek Rabies, Dirawat Intensif
“Untuk yang vaksin mandiri itu biayanya sekitar Rp150 ribu jadi memang kalau kucing atau anjing yang buat hias atau kontes itu biasanya pemiliknya sudah vaksin di situ karena memang mayoritas pemilik hewan-hewan seperti itu kelas menengah ke atas,” imbuhnya.
Sebelumnya, dua perempuan asal kecamatan Srengat dan Wonotirto menjadi korban gigitan hewan penular rabies. Keduanya pun dinyatakan terjangkit rabies oleh Dinkes Kabupaten Blitar.
Meski begitu, keduanya telah dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan medis dan penyuntikan vaksin rabies di rumah sakit. Keduanya pun kini sudah diizinkan pulang dan menjalani aktivitas normal. Sementara masing-masing kucing yang menggigit keduanya kini telah meninggal. [owi/beq]
Komentar