Sumenep (beritajatim.com) – Ratusan siswa SMK Negeri 1 Kalianget, Sumenep tidak bisa masuk ke dalam sekolah pada Senin (18/09/2023), karena sekolah mereka disegel. Puluhan guru pun terlihat menunggu di depan sekolah.
Penyegelan itu dilakukan oleh ahli waris Achmad Dahlan yang disebut sebagai pemilik lahan sekolah. Pagar sekolah ditutup dan dipasang dua spanduk bentang bertuliskan ‘Dilarang Masuk Tanpa Ijin Pemilik Lahan’.
Spanduk kedua bertuliskan, ‘Mohon maaf kepada adik-adik siswa atas terganggunya belajar di sekolah ini. Dilarang membuka segel dan melakukan kegiatan apapun di atas tanah sekolah milik alm. Drs. H. Ach. Dahlan, MSi. Kami cukup sabar didzolimi sejak tahun 1996 sampai saat ini tanpa mendapatkan ganti rugi satu rupiah pun’.
Penyegelan tersebut tak urung membuat guru dan siswa tidak bisa masuk ke sekolah. Mereka kemudian berdoa bersama agar persoalan lahan sekolahnya segera selesai, sehingga kegiatan belajar mengajar bisa berlangsung seperti biasa.
“Ketika mengetahui sekolah disegel, kami langsung menemui ahli waris, meminta tolong agar segel dibuka biar anak-anak bisa belajar di sekolah. Tapi ahli waris menolak,” kata Kepala SMKN 1 Kalianget, Ishak.
Baca Juga: Black Box Perahu Nelayan Buat Sumenep Jadi Pemda Inspiratif
Menurutnya, ia menemui ahli waris bersama wakil kepala sekolah, komite sekolah, dan kepala cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Sumenep.
“Tapi ahli waris bersikukuh tidak mau membuka segel sekolah, sampai ada kejelasan ganti rugi lahan yang digunakan SMKN 1 Kalianget,” ujarnya.
Ishaq mengaku tidak bisa berbuat banyak terkait penyegelan sekolah, selain berharap agar sengketa lahan tersebut segera selesai. “Kasihan anak-anak kalau sekolah terus disegel seperti ini. KBM tidak bisa berlangsung. Tadi kami sampaikan ke anak-anak, untuk sementara belajar di rumah dulu,” ujarnya.
Namun apabila hingga besok segel sekolah belum dibuka, lanjut Ishaq, pihaknya mengeluarkan kebijakan bahwa KBM dilakukan dengan cara ‘daring’. “Ini seperti saat wabah Covid-19 terjadi beberapa tahun lalu,” tandasnya. (tem/ted)
Komentar