Pendidikan & Kesehatan

Pekerja Lebih Rentan Terpapar Leptospirosis, Begini Tips Pakar UM Surabaya

ilustrasi leptospirosis (kun/beritajatim.com)
ilustrasi leptospirosis (kun/beritajatim.com)

Surabaya (beritajatim.com) – Kasus leptospirosis atau penyakit yang disebabkan oleh kencing tikus sudah menginfeksi 249 orang di Jawa Timur per 5 Maret 2023 lalu. Bahkan, sembilan diantaranya dinyatakan meninggal dunia.

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya, Dede Nasrullah menjelaskan bahwa pekerja lebih risiko terpapar leptospirosis. Terlebih, mereka yang tak mengenakan alat pelindung diri.

“Air minum yang terkontaminasi dapat menjadi risiko infeksi leptospirosis pada manusia, jika air tersebut tidak diolah,” ujar Dede, Senin (13/3/2023).

Ada kesamaan gejala yang ditimbulkan antara leptospirosis dengan Covid-19. Misalnya demam, nyeri otot, sakit kepala, panas dingin, mata memerah, muntah dan diare. Hanya saja, gejala akan semakin memburuk ketika memasuki fase lanjutan.

Dede menambahkan, di fase memasuki hari ke-10 setelah infeksi bakteri telah pindah ke ginjal, gejala seperti batuk darah, nyeri dada, sulit bernafas, urine berdarah, keluar bintik- bintik merah pada kulit, dan kulit atau mata lebih menguning.

Dede menjelaskan, leptospirosis sendiri adalah penyakit yang disebabkan bakteri leptospira yang bisa menjangkit manusia dan hewan. Menurutnya, ada berbagai faktor risiko leptospirosis di Indonesia dengan kejadian banjir dan munculnya genangan air setelah banjir atau kondisi selokan dan sanitasi yang buruk di daerah hunian.

“Risiko-risiko ini menjadi lebih buruk saat manusia atau hewan terpapar dengan lingkungan yang terkontaminasi seperti air berlumpur, air sungai, banjir, saat berenang, mandi, atau mencuci di sungai,” jelasnya.

Adapun 9 langkah yang bisa dilakukan oleh para pekerja untuk penanganan leptospirosis sebagai berikut :

  1. Berperilaku hidup bersih dan sehat dengan menjaga sanitasi lingkungan.
  2. Mengenakan pelindung seperti sarung tangan, sepatu bot, dan pelindung mata saat bekerja di area yang berisiko menularkan bakteri leptospira.
  3. Menutup luka dengan plester tahan air. Terutama sebelum kontak dengan air di alam bebas.
  4. Menyimpan makanan dan minuman dengan baik agar terhindar dari tikus.
  5. Mencuci tangan, kaki, serta bagian tubuh lainnya dengan sabun dan air.
  6. Memakai sepatu dari karet dengan ukuran tinggi dan sarung tangan karet jika bertugas atau menjadi relawan bencana banjir.
  7. Membasmi tikus baik di rumah, di kantor, dan lingkungan dan jangan lakukan kontak dengan binatang yang rentan jadi pembawa kuman leptospirosis.
  8. Bersihkan dengan desinfektan bagian bagian yang terkena banjir.
  9. Hindari air yang kemungkinan terkontaminasi bakteri leptospira dan pastikan sumber air bersih tidak tercemar bakteri penyebab leptospirosis. [ipl/kun]

Apa Reaksi Anda?

Komentar

beritajatim TV dan Foto

BPOM RI Segel Jamu Tradisional di Banyuwangi

Korban Pelecehan Harus Berani Lapor

Coba Yuk Spa Kurma di Surabaya

Ketika Melaut Tak Harus Mengantri Solar