Pendidikan & Kesehatan

Kemenko PMK Gandeng Unesa Rintis dan Perkuat Desa Literasi

Unesa
Unesa merintis 5 desa literasi.

Surabaya (beritajatim.com) – Kemenko PMK dan Unesa merintis dan memperkuat desa literasi di Jatim. Mengingat, kecakapan dan kesadaran literasi digital generasi muda masih menjadi perhatian bersama.

Serangkaian kegiatan pun digelar untuk meningkatkan kecakapan literasi digital para generasi muda tersebut. Salah satunya lewat Kemah Pemuda Literasi Digital di Trawas pada akhir September 2023 lalu.

Kegiatan ini melibatkan anak muda 5 desa Pancasila rintisan Unesa, yakni Desa Rejuno Ngawi, Desa Widodaren Ngawi, Desa Wonocoyo Trenggalek, Desa Watutulis Sidoarjo, dan Desa Pesanggrahan Mojokerto.

“Kegiatan ini lanjutan dari sebelumnya seperti camp literasi digital untuk membekali mahasiswa sebagai calon fasilitator literasi digital ke masyarakat. Nah, kali ini kita bekali pemuda desa sebagai duta literasi digital di desanya masing-masing,” ujar PIC Kegiatan Iman Pasu Marganda Hadiarto Purba, Senin (2/10/2023).

BACA JUGA:
Top! Unesa Masuk 10 Besar Nasional Indikator International Outlook THE WUR 2024

Dari kegiatan itu, lanjut dia, mereka menghasilkan 4 modul pilar literasi digital. Ada modul budaya digital, etika digital, keterampilan digital, dan keamanan digital. Modul tersebut sudah diuji coba pada 100 lebih siswa Labschool Unesa dan sudah mendapat masukan dari mitra, dosen, dan ahli di bidang literasi digital.

“Modul ini mulai kami diterapkan ke masyarakat 5 desa Pancasila rintisan Unesa. Kami berencana nantinya modul ini akan kami daftarkan sebagai HKI,” bebernya.

Ia menambahkan, Kemah Pemuda Literasi Digital dihadiri 26 fasilitator dan 36 pemuda dari 5 desa pancasila rintisan Unesa. Baginya, kegiatan ini penting bagi generasi muda. Sebab, kemampuan literasi digital menjadi tendensi maju atau mundurnya suatu bangsa.

“Unesa ingin selalu terkoneksi dengan desa. Konsep pembangunan Indonesia maju dimulai dari desa,” ungkapnya.

Sedangkan Dekan FISH Bambang Sigit Widodo mengatakan, penguatan berbasis desa adalah penyelamat bangsa dari konflik yang mengakar, salah satu bentuknya adalah menjaga local wisdom atau kearifan lokal.

“Kami hanya ingin mewariskan hal-hal yang konstruktif, mempertahankan dan mengembangkan potensi-potensi desa merupakan salah satunya, sehingga Indonesia bisa maju dan kuat,” tandasnya.

BACA JUGA:
Kampus di Maospati Segera Jadi, Unesa Sosialisasi ke SMA di Magetan

Sementara Kepala Desa Pesanggrahan Muhammad Afif menyebut jika digitalisasi sebagai salah satu masalah di desanya. “Saya harap 15 pemuda desa saya khususnya dan semua peserta umumnya dapat mengikuti acara dengan maksimal dan mampu mengaplikasikan ke desanya agar lebih melek digital,” harapnya.

Bastian, Staf SDGs desa Watu Tulis Sidoarjo menilai kegiatan ini penting dan positif bagi masyarakat desa, mengingat era digital semakin pesat. Dia berharap, kegiatan itu terus berlanjut ke desa-desa lain agar bisa mencegah hoaks dan kejahatan digital lainnya.

“Apalagi ini jelang pemilu yang tentu akan banyak informasi yang perlu dipilah-pilih. Kita tidak akan tahu mana yang keliru dan benar, kalau tidak punya kemampuan literasi yang baik. Karena itu kami sangat senang bisa mengikuti kegiatan ini,” pungkasnya. [ipl/beq]


Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks



Apa Reaksi Anda?

Komentar