Hukum & Kriminal

Pemerhati Satwa Surabaya Kecam Pernikahan Anjing ‘The Royal Wedding Jojo dan Luna’

Pernikahan Anjing
Pernikahan anjing yang viral

Surabaya (beritajatim.com) – Singky Soewadji, seorang Pemerhati Satwa dan koordinator dari APECSI (Aliansi Pecinta Satwa Liar Indonesia), mengecam keras prosesi pernikahan anjing dengan mengadopsi adat Jawa dan pemberkatan agama Katolik.

Menurut Singky, kejadian ini telah menyinggung perasaan masyarakat dan adat istiadat Jawa, terutama keluarga keraton Jawa dan para umat Katolik. Meskipun diketahui bahwa ada prosesi pemberkatan untuk hewan setiap tahunnya, namun prosesi tersebut tidak seharusnya disalahartikan sebagai pemberkatan pernikahan hewan, seperti yang terjadi dalam kasus pernikahan anjing ini.

“Dengan tegas, ini merupakan penistaan terhadap adat istiadat dan agama, baik adat Jawa maupun agama Katolik. Sebagai seorang pemerhati satwa yang juga menyukai anjing dan memiliki anjing sendiri, serta pernah menjabat sebagai ketua Perkin (Persatuan Kinologi Indonesia) Jatim, saya sangat menyesalkan peristiwa ini dan mendukung agar kasus ini ditindaklanjuti secara hukum,” ujar Singky.

Seperti yang telah ramai diberitakan oleh media, pernikahan anjing yang diadopsi dari adat Jawa ini diberi nama ‘The Royal Wedding Jojo dan Luna’. Bukanlah pernikahan biasa, melainkan pernikahan antara dua ekor anjing.

Baca Juga: Taman Safari Indonesia Terima Penghargaan Pelestarian Satwa Liar Terbaik dari MATFA

Pesta pernikahan yang begitu mewah ini memakan biaya fantastis, mencapai Rp 200 juta, dan sebagian besar biayanya disokong oleh para sponsor.

Singky Soewadji
Singky Soewadji Pemerhati Satwa dan koodinator APECSI (Aliansi Pecinta Satwa Liar Indonesia)

Dilangsungkan di dog park di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, pada Jumat, 14 Juli 2023, mulai pukul 16.00 hingga 21.00 WIB, pernikahan dua anjing ini diadakan oleh pemilik mereka, Valentina Chandra (pemilik Jojo) dan Indira Ratnasari (pemilik Luna).

Acara tersebut menjadi viral di media sosial karena kedua anjing mengenakan busana tradisional adat Jawa yang khusus didesain untuk mereka. Terlihat ada dua panggung pelaminan yang disiapkan. Panggung pertama digunakan untuk prosesi pemberkatan, sementara panggung kedua menjadi tempat resepsi dan foto bersama tamu undangan.

Sebelum dilaksanakannya prosesi adat Jawa, Jojo dan Luna menjalani ‘pemberkatan’ yang dipimpin oleh Pastor Lorenzo Heli di atas panggung pelaminan. Setelah pemberkatan, pemilik anjing-naik ke atas pelaminan, mengenakan pakaian internasional berwarna putih.

Kemudian, Jojo dan Luna berganti pakaian dengan busana adat Jawa untuk mengikuti prosesi arak-arakan. Pemilik Jojo dan Luna juga tampil memukau dengan mengenakan kebaya dan beskap berwarna hijau. [uci/ted]

[uci/ted]


Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks



Apa Reaksi Anda?

Komentar