Magetan (beritajatim.com) – Imbas mahalnya harga beras, 19 perajin kerupuk lempeng Magetan terpaksa menaikkan harga. Ukuran kerupuk diperkecil sampai satu centimeter.
Harga beras saat ini mengalami kenaikan mencapai Rp3.000 per kilogram. Perajin kerupuk lempeng di lingkungan Banjarmlati Kelurahan Sukowinangun Kecamatan/Kabupaten Magetan Jawa Timur pun memilih untuk menaikkan harga mencapai Rp25.000 per 150 buah, dari sebelumnya Rp24.000 per 150 buah.
Sementara untuk harga beras biasa, mereka biasa memasok dengan harga Rp9.000 per kilogram. Namun, kini harganya naik jadi Rp12.000 per kilogram.
“Sekali produksi bisa butuh 100 kiilogram hingga 130 kilogram beras. Harganya naik Rp3.000 per kilogram. Jadi akhirnya kami menaikkan harga kerupuk lempeng ini,” kata Anto Bogarasa Ketua Paguyuban Perajin Kerupuk Lempeng di Banjarmlati, Sukowinangun, Magetan, Senin (11/9/2023).
Namun, karena ukuran mengecil dan harga naik, pembeli pun berkurang. Perajin krupuk lempeng khawatir jika kondisi demikian berlanjut, bisa memberikan dampak besar.
Terpisah, Purwati, pedagang beras di Pasar Sayur Magetan mengatakan harga beras premium dan medium naik. Termasuk beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog turut naik.
“Beras premium naik menjadi Rp14.000 per kilogram. Yang biasa Rp12.000 per kilogram. Sementara, beras Bulog yang sebelumnya Rp48.000 per 5 kilogram, kini menjadi Rp55.000 per 5 kilogram. Diprediksi akan naik terus,” kata Purwati. [fiq/kun]
BACA JUGA: Perangkat E-Voting Pilkades di Magetan Dijaga Ketat
Komentar