Pasuruan (beritajatim.com) – Tak ingin mengulang kejadian pemilu sebelumnya yang sampai memakan korban jiwa, KPU Kabupaten Pasuruan menggelar Focus Group Discussion. Tak hanya itu KPU juga membahas isu strategis yang berkaitan dengan peraturan yang ada.
Menurut anggota KPU Kabupaten Pasuruan Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan Sumber Daya Manusia (SDM) KPU Kabupaten Pasuruan, Suyatmin mengatakan bahwa diskusi ini nantinya akan diberikan ke KPU pusat untuk menjadi pertimbangan.
“Melalui Diskusi ini, kami berharap dapat menerima masukan dari semua pihak untuk kemudian kami laporkan ke KPU pusat hingga nanti rancangan Peraturan KPU yang sudah mendapatkan masukan bisa menjadi Peraturan KPU yang baik,” jelas Suyatmin.
Menanggapi hal tersebut anggota KPU Divisi Teknis Penyelenggaraan, Zahra mengatakan bahwa kali ini pembahasan akan difokuskan dalam pembahasan metode pemungutan. Hal ini dilakukan agar perhitungan suara nantinya bisa lebih efektif.
Kali ini metode penghitungan suara akan dilakukan secara paralel dengan menggunakan dua panel. Yakni panel A dan panel B. Tentunya dengan adanya dua panel ini bisa meminimalisir adanya kejadian pada pemilu sebelumnya dan sampai memakan korban jiwa.
Pada panel A nantinya akan mencakup Pemilu Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilu anggota DPD. Sedangkan Panel B akan mencakup Pemilu anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota. “Kali ini kita rencanakan untuk menggukan dua panel pemungutan suara. Dan ini merupakan salah satu alternatif dari metode penghitungan suara dari pemilu sebelumnya yang hanya menggunakan satu panel,” timpal Zahro.
Dsri hasil diskusi yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Pasuruan ini nantinya akan menjadi landasan penting dalam menyusun peraturan yang lebih baik dan efektif. (ada/kun)
BACA JUGA:
Komentar